ECONOMIC ZONE - Selama lebih dari satu dekade hadir di Indonesia, in-Lite, merek pencahayaan lokal, terus berinovasi dalam memberikan solusi penerangan terpadu. Memasuki usia ke-11, in-Lite memperluas visi #TerangIndonesia dengan mengusung konsep ‘Beyond Illumination’, yang menegaskan bahwa pencahayaan bukan sekadar penerangan, tetapi juga medium untuk mengekspresikan seni dan emosi. Sebagai bentuk realisasi konsep ini, in-Lite berkolaborasi dengan seniman Revoluta S dalam pameran ‘Pada Satu Titik’, yang dibuka pada 17 Februari 2025 di The Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan.
Pada kesempatan ini, Fransiska Darmawan, selaku General Manager Marketing in-Lite, menyoroti pentingnya pencahayaan dalam menghadirkan pengalaman seni yang optimal. “Karya seni dinikmati secara visual, dan pencahayaan berperan besar dalam membangun suasana serta memperkuat emosi yang ingin disampaikan seniman. Pencahayaan yang tepat juga merupakan bentuk apresiasi terhadap proses kreatif para seniman,” ujarnya.
Pencahayaan Sebagai Bagian dari Presentasi Seni
Sebelum menentukan sistem pencahayaan, seniman perlu memahami pesan yang ingin disampaikan melalui karyanya. Selain itu, pemilihan jenis pencahayaan juga harus disesuaikan dengan tema, nuansa, serta medium yang digunakan, baik untuk pameran indoor maupun outdoor.
Sebagai contoh, pada karya dengan nuansa ceria, general lighting berwarna putih terang atau semi-netral dapat digunakan untuk menciptakan atmosfer positif. Pencahayaan ini mempertahankan warna asli karya tanpa distorsi. Sebaliknya, untuk menonjolkan aspek emosional dalam karya, teknik permainan bayangan dan sorotan dapat dimanfaatkan guna menciptakan kedalaman visual. Pendekatan ini turut diterapkan dalam pameran ‘Pada Satu Titik’ oleh Revoluta S, di mana perpaduan pencahayaan dan material logam menciptakan kesan dinamis dan ekspresif.
Komitmen in-Lite Mendukung Ekspresi Seni
Menurut Fransiska Darmawan, perubahan konsep ke ‘Beyond Illumination’ merupakan langkah strategis yang memungkinkan in-Lite mendukung lebih banyak seniman. “Awalnya, fokus kami adalah pencahayaan untuk bangunan. Kini, kami ingin lebih dari itu—mendukung para seniman agar dapat menampilkan karyanya dengan lebih optimal. Dengan pencahayaan yang tepat, setiap karya bisa lebih menonjol dan diapresiasi secara maksimal,” jelasnya.
Sementara itu, Revoluta S mengungkapkan bahwa pencahayaan sering kali menjadi aspek yang kurang diperhatikan dalam dunia seni. “Sebagai seniman, kami lebih banyak fokus pada proses penciptaan karya, namun sering melupakan bagaimana karya tersebut akan ditampilkan. Pencahayaan yang tepat ternyata memiliki dampak besar dalam menghadirkan pengalaman seni yang lebih mendalam. Saya sangat mengapresiasi in-Lite yang mau berkolaborasi dan memberikan wawasan tentang pentingnya aspek ini,” tuturnya.
Pameran ‘Pada Satu Titik’ berlangsung di lantai LG, The Ritz-Carlton Mega Kuningan, mulai 17 Februari hingga 16 Maret 2025. Dalam pameran ini, Revoluta S menampilkan karya berbasis logam yang dipadukan dengan pencahayaan dinamis untuk menciptakan efek visual yang lebih hidup.
Selain pameran ini, Revoluta S juga dikenal sebagai kreator di balik sejumlah karya seni, seperti ‘Utopia Pungguk’, ‘Tangguh’, dan ‘Jiwa Merdeka’. Ia juga merupakan penggagas sekaligus ketua pelaksana pameran ‘Jakarta PROVOKE!’, yang sebelumnya digelar pada 9-11 Agustus 2024 di Pos Bloc Jakarta. Dalam acara tersebut, in-Lite turut mendukung 19 perupa dalam menghadirkan karya yang menyuarakan isu-isu sosial melalui pendekatan artistik dan pencahayaan inovatif.
Dengan konsep ‘Beyond Illumination’, in-Lite terus berkomitmen untuk menghadirkan pencahayaan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mendukung ekspresi seni dan kreativitas anak bangsa.
Komentar