ECONOMIC ZONE - Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan kemampuan digital masyarakat Indonesia perlu terus ditingkatkan secara massif. Pemerintah tidak ingin Indonesia tertinggal dalam mengadopsi Revolusi Industri yang sedang berlangsung.
“Kami ingin Indonesia tidak ketinggalan dalam mengadopsi revolusi industri 4.0 untuk semua teknologi yang akan berkembang. Karena itulah kita harus memastikan SDM tersedia sehingga kita bisa beradaptasi dengan semua jenis teknologi yang muncul dalam revolusi industri 4.0,” kata Menristek Bambang Brodjonegoro dalam The 2nd international conference and workshop yang digelar PT PP di Jakarta, Selasa (26/11).
Dalam sektor kontruksi, lanjutnya, banyak hal yang perlu ditingkatkan dalam Building Information Modelling (BIM) seperti penggunaan 3D printing, penggunaan digital aplikasi, hingga sistem keamanan konstruksi.
“Acara ini merupakan salah satu bukti bahwa sektor konstruksi Indonesia tidak mau ketinggalan di bidang penerapan teknologi digital melalui Building Information Building. Saat ini, 3D printing sudah mulai menjadi mainstream, paling tidak dalam desain. 3D printing ini sudah mulai berkembang di dalam konstruksi. Penguasaan desain dengan 3D printing ini menjadi awal yang baik bagi industri Indonesia menuju revolusi industri 4.0,” jelasnya.
Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan banyak Sumber Daya Manusia yang menguasai kemampuan digital seperti coding. “Kalau memang kebutuhan dari market membutuhkan SDM coding, sedangkan SDM Indonesia kurang maka akan kita Dorong melalui kerjasasama dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan karena Sisi pengajaran vokasi ada di sana,” tambahnya.
Komentar