Endang Muchtar
Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:08 WIB

Patriot Bond Diyakini Dapat Mengganggu Likuiditas Perbankan dan Bagaimana Jika Default?

Direktur Eksekutif Celios Indonesia Bhima Yudhistira (Foto: IG/@bhimayudhistira/ECONOMICZONE)
Direktur Eksekutif Celios Indonesia Bhima Yudhistira (Foto: IG/@bhimayudhistira/ECONOMICZONE)
Dummy

ECONOMIC ZONE - Ekonom menilai rencana Danantara Indonesia untuk menerbitkan Patriot Bond dapat menimbulkan sejumlah masalah di antaranya tekanan terhadap likuiditas perbankan dan transparansi penggunaan dana yang dikhawatirkan tidak sesuai dengan tujuan awal.

Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira menilai Patriot Bond yang di inisiasi Danantara mempunyai beberapa kelemahan.

Pertama, Patriot Bond memiliki risiko merebut dana deposito perbankan. Karena bentuknya adalah ‘nasionalisme’ dibungkus paksaan ke konglomerat untuk beli Patriot Bond, maka cara paling cepat adalah memindahkan dana deposito.

Kalau itu yang terjadi, tegasnya, maka tekanan likuiditas ke bank akibat crowding out Danantara bakal ganggu penyaluran kredit perbankan.

"Transmisi penurunan suku bunga acuan BI ke bunga kredit bank bisa tertunda. Kondisi existing bank sudah berebut dana dengan kebutuhan pemerintah terbitkan SBN, ditambah ada Patriot Bond yang pasarnya adalah pembeli domestik," jelasnya.

Kedua, Patriot Bond cenderung memaksa konglomerat, bukan karena daya tarik Danantara menawarkan proyek dengan imbal hasil yang kompetitif.

Pembelian Patriot Bond bisa dijadikan cara agar pengusaha tertentu dekat dan mendapatkan perlindungan dari pemerintah.

"Konglomerat yang beli Patriot Bond sebenarnya seperti membeli ‘asuransi’ karena dianggap telah membantu Danantara, sehingga sebaliknya mendapat konsesi hingga proteksi dari pemerintahan Prabowo," tuturnya ketika dihubungi Financial Review.

Kelemahan ketiga, aset BUMN mana yang menjadi agunan dari Patriot Bond harus dicermati. Risiko gagal bayar proyek Patriot Bond masih memungkinkan terjadi.

"Jika Patriot Bond default (gagal bayar) apakah dividen BUMN yang dijadikan sebagai agunan atau aset BUMN tertentu harus dijual guna membayar kewajiban ke pemegang surat utang?," tanyanya.

Bhima menambahkan kekurangan keempat, masalah transparansi dimana pemanfaatan detil dana Patriot Bond tidak diketahui oleh publik. Memang tujuannya untuk biayai proyek sampah jadi energi (waste to energy), tapi apakah proyeknya dijamin untung?

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
11 jam yang lalu
BNI Dukung Ketahanan Pangan Nasional Lewat Partisipasi di Agrinex Expo 2025
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmen dalam mendukung perkembangan sektor agro nasional lewat partisipasi pada gelaran Agrinex Expo 2025
 
Nasional
08/11/2025 14:23 WIB
Serikat Pekerja BNI Gelar Rakernas, Komitmen Mendukung Peningkatan Kinerja Perusahaan
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Pekerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) hari ini secara resmi dibuka, dengan mengusung tema "Menjaga BNI, Menjaga Bank Anak Kandung Republik Indonesia”, dan secara khusus dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia,…
 
Nasional
07/11/2025 18:15 WIB
Sinergi Bahana Sekuritas dan Jasindo Hadirkan Solusi Terpadu Investasi dan Proteksi di Ekosistem IFG
PT Bahana Sekuritas bersama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) resmi menandatangani nota kesepahaman kerja sama strategis dalam acara Signing Ceremony yang digelar di Kantor Pusat Jasindo, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Penandatanganan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat…
 
Nasional
07/11/2025 17:28 WIB
BNI Bangga Dampingi Putri Kusuma Wardani Ukir Prestasi di Hylo Open 2025
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia bulu tangkis Indonesia. Atlet tunggal putri Pelatnas PBSI, Putri Kusuma Wardani, sukses menempati posisi runner-up di ajang Hylo Open 2025
 
Nasional
06/11/2025 09:37 WIB
BNI Perkuat Pembiayaan Produktif dan Inklusif untuk Dorong Pertumbuhan UMKM Nasional
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembiayaan produktif bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
 
Nasional
06/11/2025 08:44 WIB
KPK Publikasikan Harta Denny JA Lebih Dari RP 3 Triliun
Berdasarkan data resmi yang dirilis pada 27 Agustus 2025, total kekayaan Denny JA tercatat sebesar Rp 3,08 triliun.
 
Nasional
05/11/2025 14:48 WIB
Sindikasi Maybank Indonesia Danai PLN Batam Bangun PLTGU 120 MW Senilai Total Rp3,3 Triliun
Pembiayaan ini akan mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW di Batam dalam rangka peningkatan kapasitas energi di wilayah tersebut.
Telkomsel