ECONOMIC ZONE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memberikan kredit berdenominasi Yen menggunakan skema jaminan kepastian pembayaran kepada pembeli atau penjual dengan Bank Garansi (Standby Letter of Credit/SBLC) untuk perusahaan berorientasi ekspor.
Direktur Treasury dan Internasional BBNI, Rico Rizal Budidarmo mengatakan penyaluran kredit berdenominasi Yen ini baru pertama kali dilaksanakan oleh Bank lokal di Indonesia.
"BNI menyalurkan kredit berdenominasi Yen kepada salah satu perusahaan lokal penghasil suku cadang kendaraan yang berorientasi ekspor, yaitu PT Banshu Electric Indonesia," katanya di Jakarta, Jumat (20/7).
Dijelaskan, skema kredit tersebut menggunakan pola penjaminan berupa SBLC dari parent company yang berada di Jepang dan diterbitkan oleh bank rekanan BNI di Jepang.
Dengan pola ini, maka assesment risiko juga ditekankan kepada bank penerbit (penjamin SBLC), bukan ditekankan pada calon debiturnya.
"Ini juga memberikan alternatif jaminan yang semula berupa fixed asset menjadi jaminan dari perbankan Jepang berupa SBLC," paparnya.
Menurut Rico, pinjaman dalam bentuk Yen ini dimungkinkan dengan adanya dukungan dari Cabang BNI yang berada di Tokyo dan juga dari bank rekanan BNI di Jepang yaitu The Hyakujushi Bank Ltd, sehingga perseroan dapat memberikan pinjaman Yen dengan bunga yang kompetitif.
Adapun skema pinjaman dengan jaminan SBLC ini relatif lebih mudah diaplikasikan bagi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.
"Kami hanya menggunakan syarat satu tahun untuk laporan keuangan perusahaan dan jaminan SBLC dari bank mereka yang berada di Jepang. Bank tersebut harus sudah bekerjasama dengan BNI. Dengan kemudahan syarat, maka dimungkinkan bagi perusahaan Jepang yang baru beroperasi minimal satu tahun mendapatkan fasilitas pembiayaan," ungkapnya.
Lebih lanjut, pemberian pinjaman tersebut merupakan bentuk komitmen BNI dalam mendukung investasi asing khususnya perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia, sekaligus memberikan layanan perbankan secara menyeluruh kepada nasabah pelaku usaha mikro dan kecil (UKM).
"Perseroan mengharapkan UKM Jepang lainnya juga tertarik mendapatkan pembiayaan melalui skema ini. Bila ada perusahaan Jepang yang telah menggunakan bank lain tentunya mereka akan mereferalkannya kepada perusahaan Jepang lainnya," ujar Rico.
Komentar