ECONOMIC ZONE - Jasa Raharja telah menyerahkan santunan kepada enam ahli waris korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Menindaklanjuti hal tersebut, Jasa Raharja menghubungi dan melakukan kunjungan kembali kepada keluarga korban. Ha tersebut guna mengkomunikasikan kepada pihak keluarga korban, perihal persiapan penyerahan santunan kepada ahli waris korban sesuai ketentuan yang berlaku.
Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo dalam keterangan persnya menyatakan, santunan diberikan santunan kepada enam ahli waris korban yang sudah teridentifikasi melalui mekanisme transfer ke rekening ahli waris.
"Untuk korban Okky Bisma kami berikan kepada istri sebagai ahli waris, Fadli Satrianto kepada orang tua/ayah sebagai ahli waris, Khasanah kepada suami sebagai ahli waris, Asy Habul Yamin kepada istri sebagai ahli waris, Indah Halimah Putri kepada orang tua sebagai ahli waris, Agus Minarni kepada anak sebagai ahli waris, ujar Budi Rahardjo saat menyampaikan konfrensi pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.
Setiap korban meninggal dunia memperoleh santunan sebagai bentuk Perlindungan Dasar Pemerintah sebesar Rp50 juta, sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 15 Tahun 2017.
"Dalam hal ini, penyelesaian Jasa Raharja kurang dari 24 jam sejak pengumuman teridentifikasi oleh DVI Polri," kata Budi.
Kemudian Budi Rahardjo turut menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tersebut.
"Saya menyampaikan rasa bela sungkawa dan turut merasakan duka cita yang mendalam, sebagaimana yang sedang bapak dan ibu rasakan serta alami, karena ditinggalkan anggota keluarga yang kita cintai ini," tutur Budi.
Sampai dengan Kamis (14/1/2021) sore, Tim Disaster Victim Identification atau DVI Polri telah mengumumkan hasil identifikasi terhadap enam penumpang yang menjadi korban kecelakaan jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Korban yang susah teridentifikasi yaitu Okky Bisma (Jakarta), Fadli Satrianto (Jawa Timur), Khasanah(Kalimantan Barat), Asy Habul Yamin (Kalimantan Barat), Indah Halimah Putri (Sumatera Selatan), Agus Minarni (Kalimantan Barat).
Komentar