Endang Muchtar
Jumat, 12 September 2025 - 16:02 WIB

Menkeu: Pemerintah Kucurkan Dana Segar ke Perbankan Guna Memperbesar Penyaluran Kredit Masyarakat Senilai Rp200 Triliun

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: IG/@purbayayudhi/ECONOMICZONE)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Foto: IG/@purbayayudhi/ECONOMICZONE)
Dummy

ECONOMIC ZONE - Pemerintah berencana menarik dana pemerintah senilai Rp200 triliun yang saat ini mengendap di Bank Indonesia (BI) akan dialirkan ke perbankan guna memperbesar penyaluran kredit ke masyarakat. 

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan, dana tersebut akan dialirkan ke perbankan guna memperbesar penyaluran kredit ke masyarakat.

Kebijakan ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto.

Langkah tersebut ditempuh pemerintah untuk menggerakkan roda perekonomian, mendorong pertumbuhan, sekaligus memaksa perbankan agar menyalurkan kredit ke sektor produktif.

Dengan kebijakan ini, bank tidak bisa lagi menaruh dana dalam bentuk simpanan pasif di BI.

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menyambut baik rencana tersebut namun memberikan sejumlah catatan. Ia menegaskan bahwa penyaluran dana harus benar-benar tepat sasaran dan tidak boleh berhenti hanya sebagai tambahan likuiditas di BI. 

“Kami memahami semangat pemerintah agar dana yang mengendap ini bisa digerakkan, tetapi kunci keberhasilan ada pada penyaluran yang tepat sasaran,” terang Misbakhun kala memberikan keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 12 September 2025.

Misbakhun menekankan bahwa kunci keberhasilan kebijakan penarikan dana pemerintah dari Bank Indonesia (BI) terletak pada koordinasi yang solid antara Kementerian Keuangan dan BI. 

Menurutnya, kebijakan fiskal dan moneter tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus searah. Hal ini penting untuk memastikan tiga hal utama, inflasi tetap terkendali, nilai tukar rupiah terjaga stabil, serta penyaluran kredit benar-benar mengalir ke sektor riil yang membutuhkan dorongan modal. 

Tanpa sinergi erat antar lembaga, kebijakan ini dikhawatirkan hanya akan menambah likuiditas sementara tanpa memberi dampak nyata pada perekonomian masyarakat.

Lebih lanjut, DPR melalui Komisi XI menyoroti tiga aspek penting dalam implementasi kebijakan tersebut. 

Pertama, aspek penargetan.

Misbakhun menilai penempatan dana tidak boleh terkonsentrasi pada bank-bank milik negara (Himbara) saja, melainkan perlu diperluas ke bank swasta, bank umum nasional, dan diarahkan ke sektor-sektor produktif yang memiliki daya serap tenaga kerja tinggi.

Dengan begitu, dana dapat menciptakan lapangan kerja baru serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Kedua, aspek pengawasan. DPR menekankan pentingnya memastikan realisasi penyaluran kredit betul-betul sampai kepada masyarakat dan dunia usaha. Jangan sampai dana hanya tercatat di neraca perbankan tanpa bergerak ke aktivitas produktif.

Mekanisme monitoring yang transparan dan akuntabel diperlukan agar potensi penyimpangan bisa dicegah sejak dini.

Ketiga, aspek kebijakan pendukung. Menurut Misbakhun, penarikan dana Rp200 triliun ini akan jauh lebih efektif bila dipadukan dengan stimulus lain yang saling melengkapi. 

Misalnya melalui program padat karya yang menyerap tenaga kerja langsung, insentif pajak yang meringankan beban pelaku usaha, serta dukungan sektor perumahan yang mampu menggerakkan rantai pasok industri secara luas.

Dengan kombinasi kebijakan tersebut, multiplier effect atau efek berganda dapat dimaksimalkan sehingga manfaat ekonomi benar-benar dirasakan oleh masyarakat luas.

“Dengan kombinasi kebijakan yang saling memperkuat, multiplier effect (efek berganda) bisa maksimal. Inilah cara agar penarikan dana benar-benar memberi dampak nyata bagi rakyat,” jelas Misbakhun.

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
11 jam yang lalu
BNI Dukung Ketahanan Pangan Nasional Lewat Partisipasi di Agrinex Expo 2025
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmen dalam mendukung perkembangan sektor agro nasional lewat partisipasi pada gelaran Agrinex Expo 2025
 
Nasional
08/11/2025 14:23 WIB
Serikat Pekerja BNI Gelar Rakernas, Komitmen Mendukung Peningkatan Kinerja Perusahaan
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Pekerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) hari ini secara resmi dibuka, dengan mengusung tema "Menjaga BNI, Menjaga Bank Anak Kandung Republik Indonesia”, dan secara khusus dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia,…
 
Nasional
07/11/2025 18:15 WIB
Sinergi Bahana Sekuritas dan Jasindo Hadirkan Solusi Terpadu Investasi dan Proteksi di Ekosistem IFG
PT Bahana Sekuritas bersama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) resmi menandatangani nota kesepahaman kerja sama strategis dalam acara Signing Ceremony yang digelar di Kantor Pusat Jasindo, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Penandatanganan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat…
 
Nasional
07/11/2025 17:28 WIB
BNI Bangga Dampingi Putri Kusuma Wardani Ukir Prestasi di Hylo Open 2025
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia bulu tangkis Indonesia. Atlet tunggal putri Pelatnas PBSI, Putri Kusuma Wardani, sukses menempati posisi runner-up di ajang Hylo Open 2025
 
Nasional
06/11/2025 09:37 WIB
BNI Perkuat Pembiayaan Produktif dan Inklusif untuk Dorong Pertumbuhan UMKM Nasional
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembiayaan produktif bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
 
Nasional
06/11/2025 08:44 WIB
KPK Publikasikan Harta Denny JA Lebih Dari RP 3 Triliun
Berdasarkan data resmi yang dirilis pada 27 Agustus 2025, total kekayaan Denny JA tercatat sebesar Rp 3,08 triliun.
 
Nasional
05/11/2025 14:48 WIB
Sindikasi Maybank Indonesia Danai PLN Batam Bangun PLTGU 120 MW Senilai Total Rp3,3 Triliun
Pembiayaan ini akan mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW di Batam dalam rangka peningkatan kapasitas energi di wilayah tersebut.
Telkomsel