Fery Pradolo
Kamis, 22 Mei 2025 - 07:39 WIB

DBS Asian Insights Conference 2025, Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global

DBS Asian Insights Conference 2025, Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global
DBS Asian Insights Conference 2025, Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global
Dummy

ECONOMIC ZONE - Ketidakpastian ekonomi global, meningkatnya ketegangan geopolitik, hingga tren deglobalisasi terus menjadi tantangan besar bagi prospek pertumbuhan Indonesia. Menanggapi situasi ini, Bank DBS Indonesia menggelar Asian Insights Conference 2025 yang mengusung tema “Growth in a Changing World”.

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, seperti Hashim S. Djojohadikusumo (Utusan Khusus Presiden RI untuk Iklim dan Energi), Rosan Roeslani (CEO Danantara), Chatib Basri (ekonom dan mantan Menteri Keuangan), Burhanuddin Muhtadi (Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia), Lim Chu Chong (Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia), serta Taimur Baig (Chief Economist DBS Group Research). Mereka bersama-sama membahas tantangan struktural dan arah kebijakan strategis untuk mendorong pertumbuhan Indonesia di tengah ketidakstabilan global.

Presiden Direktur DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menekankan bahwa dunia usaha saat ini menuntut respons yang cepat dan akurat. “Dengan jaringan regional kami di Asia, DBS hadir sebagai mitra strategis yang memberikan wawasan dan konektivitas mendalam dalam perdagangan, investasi, dan pergerakan modal. Kami berkomitmen mendukung pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan bagi pelaku usaha,” ujarnya.

Isu Global dan Peluang dalam Negeri

Salah satu sorotan utama konferensi adalah kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Trump 2.0. Meski dampaknya terhadap Indonesia belum signifikan, sektor-sektor seperti tekstil, furnitur, dan alas kaki dinilai cukup rentan. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memperkuat pasar domestik, mendiversifikasi tujuan ekspor, dan memperkuat daya saing industrinya.

Meski tantangan global membayangi, Hashim Djojohadikusumo tetap optimistis Indonesia dapat mencatatkan pertumbuhan hingga 8 persen. Ia menilai kunci utamanya adalah peningkatan pendapatan negara melalui pemanfaatan teknologi digital dan kecerdasan buatan, khususnya dalam sistem perpajakan elektronik guna memperluas basis pembayar pajak.

Sorotan pada Transformasi Ekonomi dan Dinamika Politik

Sesi bertajuk “Beyond the Numbers: Charting Indonesia’s New Economic Course” membahas potensi penguatan ekonomi domestik, digitalisasi, dan arus investasi asing. Chatib Basri dan Taimur Baig menilai Indonesia masih berada dalam posisi relatif aman karena keterbatasan eksposurnya terhadap pasar AS, dan ini menjadi peluang untuk memperkuat kerja sama ekonomi kawasan.

Dari sisi politik, sesi “Political Outlook 2025: Power Consolidation for Economic Growth” yang dipandu Burhanuddin Muhtadi mengulas dampak konsolidasi kekuasaan pemerintahan baru terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan publik, termasuk program makan bergizi gratis (MBG) yang bisa memengaruhi alokasi anggaran serta iklim investasi.

Dalam konteks geopolitik yang kian multipolar, terutama di tengah rivalitas AS dan Tiongkok, Indonesia dituntut untuk memainkan peran diplomatik yang seimbang, mempererat kerja sama internasional, dan merespons aspirasi kelas menengah dengan kebijakan yang inklusif dan akuntabel.

Komitmen DBS untuk Masa Depan Berkelanjutan

Bank DBS Indonesia juga menegaskan komitmennya dalam mendorong ekonomi hijau dan pertumbuhan berkelanjutan. Sepanjang 2024, pembiayaan untuk proyek-proyek ramah lingkungan dan berprinsip ESG terus meningkat.

Menurut Anthonius Sehonamin, Head of Institutional Banking Group DBS Indonesia, pihaknya terus menyediakan solusi pembiayaan transisi energi lintas negara. “Kami mendukung perjalanan menuju Net Zero Emission 2050, sekaligus pertumbuhan bisnis nasabah, terutama di sektor-sektor strategis,” jelasnya.

Sebagai bagian dari konferensi, dua wirausaha sosial binaan DBS Foundation—Du Anyam dan Adena Coffee—juga berbagi pengalaman dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dari tingkat komunitas. Melalui pendekatan berbasis sosial dan pemberdayaan perempuan, mereka membuktikan bahwa dampak ekonomi dan sosial dapat berjalan beriringan.

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
13 jam yang lalu
Denny JA Lahirkan Genre Lukisan Imajinasi Nusantara
Empat tokoh dunia hadir dalam kanvas: Donald Trump (AS), Benyamin Netanyahu (Israel), Ayatollah Ali Khamenei (Iran), dan Mahmoud Abbas (Palestina).
 
Nasional
22/06/2025 17:07 WIB
Nama Bank Jakarta Jadi Merek Dagang Baru Bank DKI, Berikut Filosofinya
Hari Ulang Tahun ke 498 Jakarta jadi momentum untuk memperkenalkan logo baru dan nama Bank Jakarta sebagai call name atau merek dagang baru dari PT Bank DKI.
 
Nasional
22/06/2025 16:57 WIB
Gubernur Pramono: Bank Jakarta Harus Profesional dan Siap IPO
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan harapannya agar Bank Jakarta menjadi bank yang profesional dan siap untuk melantai di bursa atau IPO pada tahun depan.
 
Nasional
22/06/2025 16:26 WIB
Gubernur DKI Jakarta Resmi Umumkan "Call Name" Baru Bank DKI: Bank Jakarta
Sebuah Langkah Strategis dalam Transformasi Menyeluruh Menuju Bank yang Kuat, Sehat, dan Berkelanjutan
 
Nasional
21/06/2025 21:50 WIB
Bank Mandiri Taspen Luncurkan SiMantap Laundry dan QRIS Merchant, Dorong Kewirausahaan Pensiunan dan Digitalisasi UMKM
Bank Mandiri Taspen bersama PT Klik n Klin secara resmi meluncurkan outlet perdana SiMantap Laundry milik Ibu Ratih Wulandari, nasabah pensiunan, sekaligus memperkenalkan layanan pembayaran digital QRIS Merchant di Outlet Laundryklin Z X, CBD Cibubur.
 
Industri
18/06/2025 23:11 WIB
VENTENY Perkuat Bisnis dan Sinergi di 2025, Laba Bersih Capai Rp8,68 M
VENTENY umumkan direksi baru dan laba bersih Rp8,68 miliar, pendapatan naik 66% jadi Rp303,54 miliar pada 2024.
 
Bisnis
18/06/2025 10:34 WIB
Kinerja Positif, Laba Bersih Amar Bank Tembus Rp67,5 Miliar di Awal 2025
Laba Amar Bank naik 38,1% di awal 2025. Dividen Rp5,30/saham dibagikan, strategi fokus UMKM dan teknologi.
Telkomsel