Endang Muchtar
Kamis, 15 Mei 2025 - 15:42 WIB

Didukung Kompetisi dan Edukasi Aktif, Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

Head of Marketing Leo Nara Wirendra, Head of Retail Business Market Development Prisa Ngadianto, Head of Investment Information Martha Christina, Foto/dok.mirae asset/ECONOMICZONE
Head of Marketing Leo Nara Wirendra, Head of Retail Business Market Development Prisa Ngadianto, Head of Investment Information Martha Christina, Foto/dok.mirae asset/ECONOMICZONE
Dummy

ECONOMIC ZONE - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada akhir tahun ini seiring dengan dengan ramainya inklusi investasi pasar modal yang didukung perkembangan teknologi informasi.

Prisa Ngadianto, Head of Retail Business Support Mirae Asset, meyakini angka tersebut dapat tercapai seiring dengan kompetisi berkelanjutan serta edukasi terkait literasi investasi pasar modal yang aktif.

“Investor ritel pasar saham (di luar investor reksa dana dan obligasi) tercatat tumbuh dari 1,7 juta pada 2020 menjadi 4,38 juta per akhir 2024, sehingga secara konservatif kami memprediksi jumlahnya pada tahun ini dapat tumbuh hingga 7,5 juta investor atau bertambah lebih dari 1 juta investor,” ujar Prisa dalam Media Day: May 2025 by Mirae Asset hari ini, 15 Mei 2025.

Data otoritas bursa menunjukkan total jumlah investor pasar modal pada rentang 2020-2024 secara berturut-turut sebanyak 3,88 juta, 7,49 juta, 10,31 juta, 12,17 juta, dan 14,87 juta, dengan pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 30,82%. 

Dari jumlah tersebut, jumlah investor ritel pasar saham (berdasarkan rekening C-BEST IDX) secara berturut-turut pada periode yang sama adalah 1,7 juta, 3,45 juta, 4,44 juta, 5,26 juta, dan 6,38 juta sehingga menghasilkan CAGR 30,36%. Untuk investor pasar saham aktif, berturut-turut 750.000, 1,68 juta, 1,72 juta, 1,52 juta, dan 1,67 juta, sehingga membukukan pertumbuhan CAGR 17,33%.

Menurut Prisa, dua faktor positif utama yang selama ini mendorong pertumbuhan jumlah investor dan jumlah nasabah pasar saham aktif adalah kompetisi trading saham serta kegiatan promosi yang dapat memicu minat investasi dan transaksi dari pelaku pasar modal, terutama perusahaan efek.

Di sisi lain, lanjutnya, dua faktor yang dapat meningkatkan laju pertumbuhan angka investor pasar saham dan pasar modal adalah suplai emiten yang lebih berkualitas dan kegiatan edukasi inklusif yang aktif dari masing-masing perusahaan efek. “Kami di Mirae Asset berkomitmen mengedukasi dan mendorong literasi baik secara offline, online, konvensional, dan melalui sosial media.”

Leo Nara Wirendra, Head of Marketing Mirae Asset, menambahkan Mirae Asset adalah salah satu perusahaan efek teraktif dalam edukasi serta perintis kompetisi trading saham yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah investor pasar modal dan jumlah investor aktif di pasar saham.

“Dengan DNA Mirae Asset dengan inovasi berkelanjutannya, kompetisi trading saham HOTS Championship yang sudah berumur 5 tahun menjadi salah satu acuan di pasar modal sehingga dapat memicu pertumbuhan angka investor ritel sekaligus investor yang aktif di pasar modal,” tutur Leo.

Dia mengatakan kegiatan edukasi inklusif yang disertai promo berkelanjutan seperti Mirae Asset Festival yang digelar sebanyak 2 kali setahun dapat memicu geliat investasi pelaku pasar. Mirae Asset Festival adalah bentuk promosi yang memberikan stimulus transaksi berupa saldo rekening untuk nasabah baru, nasabah aktif rekening margin, serta diskon fee transaksi.

Pada kesempatan yang sama, Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset, menilai investor dan trader pasar saham disarankan untuk berstrategi memanfaatkan momentum trading terutama memperhatikan kinerja kuartal I/2025. 

“Koreksi masih mungkin terjadi tetapi terbatas, seiring dengan positifnya kesepakatan dalam Perang Dagang. Potensi penguatan pasar saham juga mulai terbatas dengan dibayangi aksi profit taking, sehingga strategi trading-nya adalah dapat memanfaatkan momentum trading dan membeli saham yang harganya melemah (buy on weakness) untuk emiten dengan kinerja kuartal I/2025 yang baik.” 

Dia mencatat setidaknya ada 13 saham dengan kinerja kuartal perdana tahun ini yang positif, dengan pilihan utama jatuh pada CPIN, ANTM, ARTO, RALS, dan DKFT. Menurut Martha, saat ini pasar saham masih berada dalam tekanan jual mengingat nilai jual bersih investor asing (nett foreign sell) di pasar saham mencapai Rp 35 triliun sejak awal tahun, tetapi sudah positif dalam sebulan terakhir. 

Dengan sentimen Perang Dagang dan ancaman perlambatan ekonomi global yang masih membayangi, harga emas juga masih dianggap sebagai instrumen safe haven sehingga saham-saham terkait emas dapat dijadikan pilihan seperti ANTM, HRTA, ARCI, dan BRMS.

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
22/06/2025 17:07 WIB
Nama Bank Jakarta Jadi Merek Dagang Baru Bank DKI, Berikut Filosofinya
Hari Ulang Tahun ke 498 Jakarta jadi momentum untuk memperkenalkan logo baru dan nama Bank Jakarta sebagai call name atau merek dagang baru dari PT Bank DKI.
 
Nasional
22/06/2025 16:57 WIB
Gubernur Pramono: Bank Jakarta Harus Profesional dan Siap IPO
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan harapannya agar Bank Jakarta menjadi bank yang profesional dan siap untuk melantai di bursa atau IPO pada tahun depan.
 
Nasional
22/06/2025 16:26 WIB
Gubernur DKI Jakarta Resmi Umumkan "Call Name" Baru Bank DKI: Bank Jakarta
Sebuah Langkah Strategis dalam Transformasi Menyeluruh Menuju Bank yang Kuat, Sehat, dan Berkelanjutan
 
Nasional
21/06/2025 21:50 WIB
Bank Mandiri Taspen Luncurkan SiMantap Laundry dan QRIS Merchant, Dorong Kewirausahaan Pensiunan dan Digitalisasi UMKM
Bank Mandiri Taspen bersama PT Klik n Klin secara resmi meluncurkan outlet perdana SiMantap Laundry milik Ibu Ratih Wulandari, nasabah pensiunan, sekaligus memperkenalkan layanan pembayaran digital QRIS Merchant di Outlet Laundryklin Z X, CBD Cibubur.
 
Nasional
20/06/2025 10:37 WIB
DBS Indonesia Perkuat Strategi Wealth Management di Tengah Ketidakpastian Global
Di tengah dinamika global, DBS Indonesia perkuat layanan keuangan menyeluruh bagi nasabah HNWI dan bisnis lintas negara.
 
Industri
18/06/2025 23:11 WIB
VENTENY Perkuat Bisnis dan Sinergi di 2025, Laba Bersih Capai Rp8,68 M
VENTENY umumkan direksi baru dan laba bersih Rp8,68 miliar, pendapatan naik 66% jadi Rp303,54 miliar pada 2024.
 
Bisnis
18/06/2025 10:34 WIB
Kinerja Positif, Laba Bersih Amar Bank Tembus Rp67,5 Miliar di Awal 2025
Laba Amar Bank naik 38,1% di awal 2025. Dividen Rp5,30/saham dibagikan, strategi fokus UMKM dan teknologi.
Telkomsel