Endang Muchtar
Selasa, 15 April 2025 - 13:34 WIB

Rupiah Menguat Tipis Karena Cadangan Devisa Meningkat

Foto/Endang Muchtar/ECONOMICZONE
Foto/Endang Muchtar/ECONOMICZONE
Dummy

ECONOMIC ZONE - Sejumlah pejabat Indonesia bertolak ke Washington DC pekan ini untuk bernegosiasi soal tarif baru yang diberlakukan AS.

Delegasi membawa non-paper komprehensif yang membahas tarif, hambatan non-tarif, dan usulan investasi untuk menutup defisit perdagangan senilai USD18–19 miliar.

Negosiasi ini berlangsung di tengah ketegangan dagang global yang memanas setelah Trump menaikkan tarif dasar 10% untuk semua impor, ditambah bea tambahan bagi 60 negara mitra utama seperti Tiongkok, Uni Eropa, dan Vietnam.

Sementara negosiasi berjalan, kondisi makro Indonesia justru menguat.

Cadangan devisa naik USD2,58 miliar menjadi rekor baru USD157,08 miliar per akhir Maret, memperkokoh ketahanan eksternal.

Ditambah lagi, sentimen pasar Asia membaik setelah AS memberikan pengecualian tarif untuk sebagian produk Tiongkok, meredakan kekhawatiran soal perlambatan ekonomi kawasan.

Rupiah ikut menguat, ditutup naik 0,12% ke IDR16.775 per dolar AS, mengungguli offshore CNY, PHP, dan HKD, meski masih tertinggal dari MYR dan KRW. Kurs JISDOR BI juga menguat 0,2%, sementara yield SBN turun, dengan yield 2Y turun 6,1bps ke 6,79% dan 10Y turun 4,2bps ke 6,77%, mencerminkan perbaikan kepercayaan pasar.

Meski mencatatkan penguatan di Maret, tekanan terhadap Rupiah masih ada karena kebutuhan intervensi yang meningkat.

Selama April, Rupiah sudah terkoreksi 1,28% MTD dan menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia, meski pelemahan Dolar secara global masih memberi sedikit ruang napas.

Di tengah kondisi ini, DJPPR menggelar lelang sukuk negara senilai IDR10,0tr hari ini, menawarkan seri PBS dan SPNS.

Seri yang dilelang meliputi PBS003 (6,67%–6,87%), PBS030 (6,72%–6,92%), PBSG001 (6,63%–6,83%), PBS034 (6,76%–6,96%), PBS038 (7,04%–7,24%), SPNS13102025 (6,42%–6,62%), dan SPNS12012026 (penerbitan baru, belum ada yield acuan).

Rekor cadangan devisa, penurunan yield UST ke 4,50%, dan membaiknya sentimen domestik seharusnya membantu pemerintah menyerap permintaan mendekati atau bahkan melebihi target, dengan fokus ke PBSG001 dan tenor panjang.

Ke depan, pasar akan mencermati hasil negosiasi tarif Indonesia, sekaligus menunggu rilis data domestik penting seperti neraca perdagangan Maret, current account balance 1Q25, serta survei consumer confidence, yang akan membentuk ekspektasi pasar menjelang RDG BI berikutnya. (Mirae Asset Sekuritas Indonesia Market Update) 

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
6 jam yang lalu
Ramai-ramai Beli Emas: Blibli Ajak Pelanggan #IngatVOMO, Bukan FOMO
Bertepatan dengan peringatan Hari Konsumen Nasional dan tren investasi emas yang melonjak, Blibli tekankan pentingnya pendekatan teknologi dan edukasi keamanan belanja lewat panduan hindari tipu-tipu #IngatVOMO.
 
Nasional
14 jam yang lalu
Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem
Bank DKI mengajak publik untuk sama-sama menghormati proses hukum dan menunggu pemeriksaan forensik digital yang tengah berlangsung di Bareskrim Polri terkait pemulihan sistem
 
Nasional
20/04/2025 10:26 WIB
Pasar Elektronik Bandung Masih Bergairah, Log In Megastore Siap Ekspansi Buka Tiga Gerai Baru
Optimisme terhadap pertumbuhan pasar elektronik dan peralatan rumah tangga di Bandung Raya masih tinggi. Log In Megastore, sebagai toko elektronik terbesar di Jawa Barat, merespons tren positif ini dengan rencana ekspansi besar
 
Nasional
18/04/2025 18:31 WIB
Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar
Bank DKI memastikan layanan transaksi non-tunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) milik Bank DKI.
 
Nasional
18/04/2025 13:34 WIB
Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I 2025 kepada penerima baru sebanyak 43.502 siswa
 
Nasional
18/04/2025 13:13 WIB
Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Bahwa Dana Nasabah Bank DKI Aman, dan Himbau Tidak Kosongkan Rekening
Menanggapi gangguan layanan yang terjadi akibat pemulihan sistem yang sedang dilakukan oleh Bank DKI, sejumlah tokoh yang terdiri atas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan DPRD DKI Jakarta,
 
Nasional
18/04/2025 12:56 WIB
Bandung Catat Lonjakan Pengguna Commuter Line Selama Angkutan Lebaran 2025
Masa Angkutan Lebaran (Angleb) 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025, telah berakhir dengan capaian menggembirakan, khususnya di wilayah Kota Bandung.
Telkomsel