ECONOMIC ZONE - BANDUNG, -- Mantan penjaga gawang Tim Nasional Indonesia dan Persib Bandung, Markus Haris Maulana atau yang dikenal sebagai Markus Horison, resmi meluncurkan MH Soccer Academy Bandung di Stadion Siliwangi, Minggu (4/5/2025). Akademi ini didirikan sebagai sekolah sepak bola untuk usia dini dengan pendekatan modern, menekankan pengembangan karakter dan kemampuan teknis para pesertanya.
Peluncuran akademi ini disambut antusias oleh ratusan anak-anak yang datang bersama orangtua mereka, meskipun acara berlangsung di tengah guyuran hujan deras. Markus menegaskan, MH Soccer bukan sekadar akademi olahraga, tetapi juga sarana pembentukan kepribadian. “Target kami bukan hanya mencetak pemain hebat secara teknik, tetapi juga anak-anak yang punya mental juara dan karakter kuat,” ujarnya dalam sesi coaching clinic pembukaan.
Program latihan di MH Soccer Academy disusun secara sistematis. Para peserta akan menjalani tiga turnamen internal dan 12 laga uji coba setiap semester. Mereka juga akan menerima laporan perkembangan secara berkala. “Kami ingin mereka berkembang tidak hanya sebagai atlet, tetapi juga sebagai pribadi yang disiplin dan tangguh,” ujar Markus.
Kehadiran akademi ini mendapatkan dukungan dari mantan pelatih Timnas U-16, Bima Sakti. Ia menyatakan Bandung memiliki potensi besar dalam melahirkan pemain muda berbakat. “Kota ini selalu punya bibit unggul. Saat melatih timnas U-23, saya bekerja dengan pemain seperti Febri Hariyadi dan Beckham Putra yang berasal dari Bandung,” ujarnya.
Dalam sesi latihan pembuka, enam pelatih termasuk Markus dan Bima turut terlibat langsung. Meski hujan tak kunjung reda, para peserta tetap berlatih dengan semangat tinggi. Para orangtua pun terlihat setia menyemangati anak-anak mereka dari pinggir lapangan. “Tak apa-apa diguyur hujan, pemain sepak bola harus kuat panas dan hujan,” tutur Atika, salah satu orangtua peserta.
Markus menegaskan, MH Soccer Academy dirancang sebagai program berbasis sosial. Tidak ada uang pangkal, hanya iuran bulanan yang terjangkau. “Ini bukan sekadar akademi olahraga, melainkan tempat anak-anak bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik,” kata Markus.
Ia menambahkan, akademi ini terbuka bagi siapa saja yang ingin berkembang, tidak hanya untuk menjadi pesepak bola profesional.
“Kami fokus pada pendidikan karakter, kedisiplinan, serta pembangunan mental anak sejak dini. Kelak mereka bisa jadi apa saja—pemain bola, TNI, Polri—karena mental dan fisiknya sudah dibentuk,” ujarnya.
Meski skala turnamen yang diikuti masih lokal, Markus memastikan kualitas pelatih tetap terjaga. Semua pelatih berasal dari Bandung dan telah memiliki lisensi resmi. “Kami ingin memberdayakan potensi lokal dan memastikan anak-anak mendapat pelatihan berkualitas,” tambahnya.
Menurut Markus, tujuan utama MH Soccer adalah membekali anak-anak dengan nilai-nilai kehidupan, seperti kerja sama, tanggung jawab, dan semangat pantang menyerah. “Jika ada yang berhasil menembus klub besar seperti Persib atau Timnas, itu adalah bonus dari proses panjang dan kerja keras,” katanya.
Coach Bima juga melihat akademi ini sebagai solusi atas tantangan anak-anak di era digital. “Dengan kegiatan fisik seperti ini, anak-anak jadi lebih kuat secara fisik dan mental, sekaligus mengurangi ketergantungan pada gadget dan game yang kurang baik bagi mereka,” ujar Bima.
Komentar