Endang Muchtar
Rabu, 09 April 2025 - 08:59 WIB

Eskalasi Perang Dagang AS-Tiongkok Picu Berlanjutnya Gejolak Pasar Global

Dua kapal sandar melakukan bongkar muat peti kemas disalah satu pelabuhan, di Indonesia, belum lama ini (Foto/Endang Muchtar/ECONOMICZONE)
Dua kapal sandar melakukan bongkar muat peti kemas disalah satu pelabuhan, di Indonesia, belum lama ini (Foto/Endang Muchtar/ECONOMICZONE)
Dummy

ECONOMIC ZONE - Pasar global terus bergejloak seiring meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dengan indeks saham AS mengalami penurunan tajam. 

S&P 500 turun 1,6% menjadi 4.982,8, sementara Nasdaq merosot 2,2% ke angka 15.267,9. 

Pemerintah AS telah mengonfirmasi kenaikan tarif yang signifikan pada impor Tiongkok, meningkatkan total beban tarif menjadi 104% efektif mulai 9 April 2025.

Kenaikan ini mencakup tambahan tarif sebesar 50% di atas tarif timbal balik sebelumnya sebesar 34% dan bea masuk rata-rata sekitar 20%. Keputusan ini diambil setelah Tiongkok melakukan pembalasan dengan menerapkan tarif sebesar 34% pada barang-barang Amerika, yang mendorong Presiden Trump untuk mengambil langkah lebih jauh dalam konflik perdagangan yang semakin memanas antara dua ekonomi terbesar dunia.

Perkembangan di pasar AS semalam dapat memberikan dampak besar pada pasar regional, termasuk Indonesia.

Pada hari Selasa, Rupiah ditutup pada level IDR16.865 setelah Bank Indonesia melakukan intervensi agresif di pasar luar negeri maupun domestik untuk menstabilkan mata uang.

Mata uang negara pengekspor komoditas lainnya—seperti Ringgit Malaysia, Dolar Australia, dan Dolar Kanada—juga mengalami depresiasi akibat eskalasi perang dagang ini.

Para investor tetap waspada di tengah kekhawatiran yang meningkat bahwa konflik berkepanjangan ini dapat memicu gangguan ekonomi yang lebih luas di seluruh dunia.

*Market Indicator*

 JCI: 5,996.14 (-7.90%)

 EIDO: 14.36 (-5.21%)

 DJIA: 37,645.59 (-0.84%)

 FTSE100: 7,910.53 (2.71%)

 USD/IDR: 16,891.00 (0.41%)

 10yr GB yield: 7.08 (1.09bps)

 Oil price: 59.58 (-1.85%)

 Foreign net purchase: -3,874.84bn

*Foreign net purchase on single stocks (HOTS screen #0141)* 

TOP BUY: BBNI, TPIA, ASII, INDF, GOTO

TOP SELL: BMRI, BBRI, BBCA, UNTR, ADRO

*Most actively traded stocks (HOTS screen #0102)* 

BBCA, BMRI, BBRI, TLKM, BBNI

*RUIS +6,52%.* Tahun 2024, PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) membukukan pendapatan Rp2,1 triliun, tumbuh 20% YoY, namun laba bersihnya turun 6,6% YoY menjadi Rp13,3 miliar.

*SMGR -14,71%.* PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) telah melakukan transaksi pengalihan kepemilikan sebanyak 3,4 miliar lembar saham atau 51,2% di Harga Rp100 per saham kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia. 

*MDKA -14,68%.* PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membukukan rugi bersih sebesar USD55,7 juta, melonjak 169,9% YoY sepanjang 2024.

Padahal, pendapatan konsolidasi perseoran naik 31% YoY menjadi sebesar USD2,2 miliar. 

*DKFT -14,61%.* Sepanjang tahun 2024, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) meraih lompatan laba bersih sebesar Rp366,2 miliar atau 484,4% YoY. Kenaikan tersebut sejalan dengan pendapatan perseroan menjadi Rp1,5 triliun.

*MEDC -5,36%.* Menindaklanjuti pengumuman sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) telah menyiapkan dana seniai USD50 juta untuk buyback, yang akan dilanjutkan mulai 8 April 2025. 

*IHSG Daily, 5,996,14 (-7.90%), consolidation, daily trading range 5,935 – 6,003. Critical level di 5,899.*

IHSG diperkirakan sementara konsolidasi pada downtrend jangka menengah yang relatif kuat (r-squared = 0.8834) sejak 137 hari perdagangan terakhir. Saat ini bergerak dalam rentang +/-1.57 std.deviasi dari center line dan berada di bawah lower line .

Pergerakan tidak normal saat ini sekitar 11.66% atau sekitar 16 bar chart dan berada dalam fase netral dengan potensi koreksi mulai terbatas.

Indikator MFI Optimized di masih di overbought area, indikator RSI Optimized masih dalam momentum turun, indikator W%R Optimized relatif netral dan indikator CMO Optimized dalam momentum turun.

*MAPI Daily, 1,150 (-14.81%), buy on weakness, TP 1,215 (+5.65%), daily trading range 1,140 – 1,215. Cut loss level di 1.130.*

Koreksi diperkirakan sementara mulai terbatas pada downtrend jangka menengah namun tidak relatif kuat (r-squared = 0.6605) sejak 135 hari perdagangan terakhir.

Saat ini bergerak dalam rentang +/-0.95 std.deviasi dari center line dan berada di bawah lower line . Pergerakan tidak normal saat ini sekitar 33.95% atau sekitar 46 bar chart Volume transaksi diatas rata-rata.

Indikator MFI Optimized di overbought area, indikator RSI Optimized netral, indikator W%R Optimized relatif netral dan indikator CMO Optimized menujukkan momentum positif.

*AKRA Daily, 970 (-11.42%), buy on weakness, TP 1,030 (+6.19%), daily trading range 935 – 1,000. Cut loss level di 925.*

Harga konsolidasi cenderung menguat pada downtrend channnel jangka panjang pada pergerakan harian yang relatif kuat (r-squared = 0.8221) sejak 250 hari perdagangan terakhir dan bergerak normal dalam rentang +/-1.35 std.deviasi dari centerline. Harga keluar dari pergerakan normal sekitar 11.79% (sekitar 29 bar chart).

Volume transaksi diatas rata-rata. Indikator MFI Optimized ,indikator RSI Optimized oversold area, indikator W%R Optimized dan indikator CMO Optimized di oversold area.

*ICBP Daily, 9,700 (-4.66%), buy on weakness, TP 10,100 (+4.12%), daily trading range 9,625 – 9,925. Cut loss level di 9,500.*

Harga konsolidasi cenderung menguat pada downtrend channnel jangka menengah pada pergerakan harian yang relatif kuat (r-squared = 0.7989) selama 126 hari perdagangan terakhir dan bergerak normal dalam rentang +/-1.27 std.deviasi dari centerline.

Harga keluar dari pergerakan normalnya sekitar 20.11% (sekitar 25 bar chart). Volume transaksi diatas rata-rata.

Indikator MFI Optimized ,indikator RSI Optimized oversold area, indikator W%R Optimized dan indikator CMO Optimized di oversold area.

*INDY Daily, 1,000 (-14.89%), buy on weakness, TP 1,190 (+19.00%), daily trading range 975 – 1,060.Cut loss level di 960.*

Harga konsolidasi cenderung menguat pada downtrend channnel pendek pada pergerakan harian yang relatif kuat (r-squared = 0.8798) selama 53 hari perdagangan terakhir dan bergerak normal dalam rentang +/-1.56 std.deviasi dari centerline.

Harga keluar dari pergerakan normalnya sekitar 12.02% (sekitar 6 bar chart). Volume transaksi diatas rata-rata.

Indikator MFI Optimized ,indikator RSI Optimized oversold area, indikator W%R Optimized dan indikator CMO Optimized di oversold area.

*Picking up the pieces as seasonal demand push prices higher*

Sesuai ekspektasi, inflasi IHK Indonesia pada Maret naik 1,65% MoM, membalikkan deflasi Februari sebesar -0,48% MoM. Kenaikan terjadi secara luas, dengan harga yang diatur pemerintah naik 6,53% MoM, harga pangan bergejolak naik 1,96% MoM, dan inflasi inti mencatat kenaikan moderat sebesar 0,24% MoM.

Secara tahunan, inflasi berbalik naik menjadi 1,03% YoY setelah turun -0,09% YoY di Februari, terutama didorong oleh kenaikan harga pangan (+2,07% YoY) dan jasa perawatan pribadi (+8,71% YoY), sementara kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masih menekan angka utama dengan penurunan -4,68% YoY.

Inflasi inti tetap stabil di 2,48% YoY, didukung kenaikan harga perhiasan emas, sementara inflasi sepanjang tahun berjalan tercatat sebesar 0,39%.

*End of electricity tariff discounts*

Normalisasi tarif listrik setelah berakhirnya diskon sementara menyumbang 1,16% terhadap inflasi utama.

Permintaan musiman selama Ramadan dan Idulfitri turut mendorong kenaikan harga, terutama pada bawang merah (+24,07% MoM), cabai rawit (+13,67% MoM), dan daging ayam ras (+1,64% MoM), sementara beras, gula, dan bawang putih juga mengalami kenaikan.

Gangguan pertanian akibat banjir dan serangan jamur di sentra produksi memperketat pasokan.

Di sisi lain, subsidi pemerintah membantu menahan kenaikan biaya transportasi, dengan tarif tiket pesawat turun 4,83% MoM, sehingga menahan sebagian tekanan inflasi.

Namun, tarif angkutan antarkota naik 7,61% MoM, yang sebagian menahan deflasi dalam sektor transportasi.

*Expecting inflationary pressures into year-end*

Menyusul lonjakan inflasi pada Maret, BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% setidaknya hingga paruh pertama 2025 untuk menjaga stabilitas Rupiah dan mengendalikan ekspektasi inflasi.

Meskipun inflasi telah kembali ke wilayah positif, risiko dari pelemahan Rupiah dan tekanan eksternal seperti perubahan kebijakan perdagangan AS mendorong BI untuk tetap berhati-hati.

Tekanan musiman terhadap permintaan valas di kuartal kedua juga memperkuat alasan untuk mempertahankan kebijakan moneter netral, dengan ruang pelonggaran yang terbatas kecuali terjadi pelemahan global yang tajam.

Investment Information Team (invst.information@miraeasset.co.id)*

 

 

 

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
4 jam yang lalu
Ramai-ramai Beli Emas: Blibli Ajak Pelanggan #IngatVOMO, Bukan FOMO
Bertepatan dengan peringatan Hari Konsumen Nasional dan tren investasi emas yang melonjak, Blibli tekankan pentingnya pendekatan teknologi dan edukasi keamanan belanja lewat panduan hindari tipu-tipu #IngatVOMO.
 
Nasional
12 jam yang lalu
Bank DKI Ajak Publik Tunggu Hasil Forensik Digital Bareskrim Terkait Perkembangan Pemulihan Sistem
Bank DKI mengajak publik untuk sama-sama menghormati proses hukum dan menunggu pemeriksaan forensik digital yang tengah berlangsung di Bareskrim Polri terkait pemulihan sistem
 
Nasional
20/04/2025 10:26 WIB
Pasar Elektronik Bandung Masih Bergairah, Log In Megastore Siap Ekspansi Buka Tiga Gerai Baru
Optimisme terhadap pertumbuhan pasar elektronik dan peralatan rumah tangga di Bandung Raya masih tinggi. Log In Megastore, sebagai toko elektronik terbesar di Jawa Barat, merespons tren positif ini dengan rencana ekspansi besar
 
Nasional
18/04/2025 18:31 WIB
Dana Aman, Transaksi Non-tunai KJP Plus Lewat EDC Bank DKI Tetap Lancar
Bank DKI memastikan layanan transaksi non-tunai bagi penerima manfaat Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus tetap berjalan normal, khususnya untuk transaksi menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) milik Bank DKI.
 
Nasional
18/04/2025 13:34 WIB
Bank DKI Salurkan KJP Tahap I 2025 Bagi Penerima Baru Sebanyak 43.502 Siswa
Sebagai fasilitator penyaluran bantuan sosial Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta khususnya dalam bidang pendidikan, Bank DKI lakukan penyaluran Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I 2025 kepada penerima baru sebanyak 43.502 siswa
 
Nasional
18/04/2025 13:13 WIB
Sejumlah Tokoh Ikut Tenangkan Bahwa Dana Nasabah Bank DKI Aman, dan Himbau Tidak Kosongkan Rekening
Menanggapi gangguan layanan yang terjadi akibat pemulihan sistem yang sedang dilakukan oleh Bank DKI, sejumlah tokoh yang terdiri atas Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, dan DPRD DKI Jakarta,
 
Nasional
18/04/2025 12:56 WIB
Bandung Catat Lonjakan Pengguna Commuter Line Selama Angkutan Lebaran 2025
Masa Angkutan Lebaran (Angleb) 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025, telah berakhir dengan capaian menggembirakan, khususnya di wilayah Kota Bandung.
Telkomsel