Endang Muchtar
Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:01 WIB

Laba Sebelum Pajak Maybank Indonesia Naik 53,9% Jadi Rp1,30 triliun di Sembilan Bulan 2025

Foto/dok. Maybank Indonesia/ECONOMICZONE
Foto/dok. Maybank Indonesia/ECONOMICZONE
Dummy

ECONOMIC ZONE - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) membukukan Laba Sebelum Pajak (PBT) sebesar Rp1,30 triliun, naik 53,9% pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2025. Laba Setelah Pajak dan Kepentingan Nonpengendali (PATAMI) meningkat 77,3% menjadi Rp989 miliar. Peningkatan PBT dan PATAMI pada sembilan bulan 2025 ini didukung oleh pendapatan operasional yang menguat, beban overhead yang terkendali, serta biaya provisi yang turun signifikan.

Pendapatan bunga tumbuh 3,2%, ditopang oleh peningkatan imbal hasil terhadap loan average balance dan portofolio surat berharga, serta penerapan pricing yang disiplin. Beban bunga tetap tinggi sehubungan dengan komposisi dana mahal yang lebih besar, sehingga Pendapatan Bunga Bersih (NII) naik 0,8% menjadi Rp5,37 triliun. Marjin Bunga Bersih (NIM) tertekan 16 bps Y-o-Y menjadi 4,3% pada sembilan bulan 2025.

Pendapatan nonbunga (NOII) meningkat 10,7% menjadi Rp1,58 triliun, didukung utamanya oleh pendapatan Global Markets (GM) yang naik signifikan sebesar 618,3% menjadi Rp300 miliar yang disumbang dari perdagangan valas dan efek. Secara keseluruhan, gross operating income meningkat 2,9% menjadi Rp6,95 triliun.

Maybank Indonesia terus memperluas portofolio kredit segmen utama yakni UKM, korporasi lokal skala besar dan ritel. Berkat upaya ini, kredit ritel dan nonritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 7,8% menjadi Rp86,05 triliun.

Kredit CFS Nonritel naik 10,1% menjadi Rp38,43 triliun, didukung pertumbuhan kredit komersial (Business Banking) sebesar 18,5%, diikuti kredit SME+ yang tumbuh 6,4%, dan Retail SME (RSME) yang naik 4,3%.

Kredit CFS Ritel meningkat 6,1% menjadi Rp47,62 triliun, didukung pertumbuhan sebesar 9,6% pada pembiayaan otomotif, 2,4% pada kredit konsumer (Kartu Kredit dan KTA), serta 2,1% pada kredit pemilikan rumah (KPR).

Kredit segmen Global Banking (GB) untuk Korporasi Lokal Skala Besar terus mempertahankan momentum pertumbuhan yakni sebesar 7,7% menjadi Rp11,88 triliun. Bank menerapkan strategi rebalancing pada portofolio GB sehubungan dengan low-yielding corporate loans yang turun 29,8%, sehingga total kredit GB turun 19,3%.

Sejalan dengan rebalancing, total kredit yang disalurkan Bank mengalami penurunan sebesar 1,6% menjadi Rp120,42 triliun. Namun demikian, total kredit ini telah ditopang oleh kinerja segmen CFS ritel dan nonritel yang kuat. 

Pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp3,96 triliun, naik 7,0% Y-o-Y, didorong utamanya oleh pembiayaan pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan yang meningkat 56,1% menjadi Rp338 miliar, serta pembiayaan transportasi ramah lingkungan yang tumbuh 72,0% menjadi Rp314 miliar. Pembiayaan berkelanjutan ini mencakup 20,1% dari total kredit Bank (Bank saja).

Total aset meningkat 4,6%, didorong oleh kenaikan sebesar 28,8% pada aset produktif lainnya, terutama dari portofolio surat berharga.

Simpanan nasabah tumbuh 13,2% Y-o-Y. Giro dan tabungan masing-masing tumbuh 19,3% dan 0,9%, sejalan dengan strategi untuk memperkuat pendanaan yang efisien. Deposito Berjangka mengalami peningkatan sebesar 14,4% pada sembilan bulan 2025. Rasio CASA tercatat 52,3% pada September 2025.

Platform perbankan digital terus menunjukkan pertumbuhan positif. Transaksi melalui M2U (ritel) meningkat 23,4% menjadi lebih dari 22 juta transaksi, sementara M2E (korporasi) naik 12,5% menjadi lebih dari 3,7 juta transaksi.

Beban overhead terkendali, dengan kenaikan sebesar 3,0% Y-o-Y didukung upaya berkelanjutan dalam mengoptimalkan operasional Bank. Cost-to-income ratio (CIR) sebesar 70,4% dari 71,4% pada tahun sebelumnya. Demikian juga, rasio efisiensi operasional (BOPO) menurun menjadi 89,1%, dibandingkan 92,3% pada sembilan bulan tahun lalu. Hal ini mencerminkan pengelolaan biaya yang disiplin didukung pendapatan yang tumbuh berkelanjutan.

Laba Operasional Sebelum Provisi (PPOP) tumbuh 2,8% Y-o-Y menjadi Rp2,05 triliun, sementara provisi membaik 32,1%, sejalan dengan pencadangan pre-emptive yang dibentuk pada tahun sebelumnya.

Non-Performing Loans (NPL) berada di level 2,4% (gross) dan 1,5% (net) pada September 2025, membaik dibandingkan 2,9% (gross) dan 1,7% (net) pada September 2024. Saldo NPL turun 17,4% Y-o-Y.

Likuiditas tetap terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank saja sebesar 77,5%, Liquidity Coverage Ratio (LCR) Bank saja sebesar 163,6%, jauh di atas ketentuan minimum 100%, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) Bank saja sebesar 118,7%.

Posisi permodalan tetap kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 27,1% dan Common Equity Tier 1 (CET1) sebesar 25,9%.

Perbankan Syariah

Perbankan Syariah Maybank Indonesia mencatat Laba Sebelum Pajak (PBT) sebesar Rp516 miliar pada sembilan bulan 2025, dibandingkan dengan Rp163 miliar pada sembilan bulan 2024. Kenaikan PBT sebesar 216,5% tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan dan pengelolaan biaya yang disiplin.

Pendapatan setelah distribusi bagi hasil meningkat 16,2% menjadi Rp1,11 triliun, didukung pendapatan dari penyaluran dana yang naik 4,7%, serta komposisi pendanaan yang lebih efisien sehingga porsi bagi hasil untuk pemilik dana menurun 6,6%. Pendapatan operasional lainnya tumbuh 30,3% menjadi Rp217 miliar, didorong oleh pertumbuhan Wealth Management Syariah dan pemulihan aset. Pendapatan operasional bruto meningkat 18,3% menjadi Rp1,32 triliun pada sembilan bulan 2025.

Pembiayaan Syariah segmen Community Financial Services (CFS) tumbuh 13,3% menjadi Rp22,36 triliun. Pembiayaan nonritel meningkat 14,5%, ditopang oleh pertumbuhan sebesar 16,3% pada Business Banking, 19,7% pada SME+, serta 11,2% pada RSME.

Pembiayaan ritel naik 11,8%, didukung utamanya oleh pertumbuhan pembiayaan kepemilikan rumah sebesar 12,6% dan otomotif sebesar 3,5%. Pembiayaan Syariah tercatat sebesar Rp29,64 triliun, berkontribusi sebesar 27,8% terhadap total portofolio pembiayaan Bank (Bank saja).

CASA Syariah meningkat 17,7% menjadi Rp22,71 triliun, didorong pertumbuhan Giro sebesar 36,1% dan Tabungan sebesar 3,2%. Deposito Berjangka turun 22,5%, sejalan dengan strategi Bank untuk mengoptimalkan komposisi pendanaan. Rasio CASA tercatat sebesar 62,2% pada September 2025, naik dari 52,0% pada September 2024. Namun demikian, total simpanan nasabah perbankan Syariah turun 1,6% menjadi Rp36,51 triliun.

Rasio non-performing financing (NPF) membaik menjadi 2,4% (gross) dan 1,6% (net) pada September 2025, dibandingkan 2,5% (gross) dan 1,8% (net) pada September 2024. Rasio financing-to-deposit (FDR) berada di level 80,5%.

 

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
2 jam yang lalu
BNI Gelar Shopping Race Tahap 3 di 13 Kota Besar, Dorong Literasi dan Transaksi Digital
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menghadirkan pengalaman belanja unik dan edukatif melalui BNI Shopping Race 2025
 
Nasional
23 jam yang lalu
42 Inovator Ramaikan Bumi Berseru Fest 2025
Pada rangkaian kegiatan Bumi Berseru Fest 2025 diumumkan 42 tim terbaik dari kategori Aksi untuk Bumi, Inovasi Eco Produk, serta Teknologi Hijau & Inovasi Berkelanjutan yang berhasil lolos ke tahap pendanaan pertama.
 
Nasional
14/11/2025 16:06 WIB
BNI Raih Dua Penghargaan di ICXA 2025 Berkat Inovasi Digital dan Transformasi Layanan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali mencatat prestasi di kancah internasional melalui ajang International Customer Experience Awards (ICXA) 2025. Bank berlogo 46 ini berhasil membawa pulang dua penghargaan bergengsi, yaitu Gold Award – Best Learning & Development…
 
Nasional
14/11/2025 11:37 WIB
BNI Raih Penghargaan Women in SDG’s Action 2025, Komitmen Kuat dalam Pengentasan Kemiskinan
Direktur Consumer Banking BNI Corina Leyla Karnalies meraih penghargaan Women in SDG’s Action 2025 untuk kategori SDG’s No Poverty (Tanpa Kemiskinan), berkat kontribusinya dalam memperluas akses keuangan digital dan memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah.
 
Nasional
13/11/2025 20:04 WIB
Perkuat Komitmen Anti Penyuapan dan Keamanan Data, Telkom Akses Kantongi Dua Sertifikasi Internasional
Telkom Akses raih dua sertifikasi bergengsi sekaligus, yakni ISO 27001:2022 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) dan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).
 
Nasional
13/11/2025 19:32 WIB
Berhasil Wujudkan Sinergi XLSMART Raih Pertumbuhan Double Digit di Q3 2025 Integrasi Berjalan Baik, Pengalaman Pelanggan Meningkat
PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) mengumumkan pencapaian kinerja periode kuartal ketiga 2025, yang merupakan periode satu kuartal penuh konsolidasi setelah merger.
 
Nasional
13/11/2025 19:12 WIB
AFTECH dan PERBANAS Tegaskan Pentingnya Sinergi Bank-Fintech untuk Perluas Akses Kredit Nasional
AFTECH dan PERBANAS menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi antara perbankan dan fintech sebagai langkah krusial dalam memperluas akses kredit nasional.
Telkomsel