Eko Sumardi
Senin, 03 November 2025 - 18:32 WIB

Negosiasi Tarif Indonesia–AS Terus Berlanjut dengan Pendekatan Terukur

Foto/Ist/ECONOMICZONE
Foto/Ist/ECONOMICZONE
Dummy

ECONOMIC ZONEJakarta, 3 November 2025 -- Dalam perjalanan proses negosiasi tarif Indonesia dan Amerika Serikat (AS), Indonesia merupakan  salah satu negara pertama yang mencapai kesepakatan usai  diterbitkannya pernyataan resmi Presiden AS pada 7 Juli 2025. Dimana AS menurunkan tarif menjadi 19% dari sebelumnya 32%. Dengan kesepakatan tersebut, saat ini seluruh aspek legal drafting sedang berjalan secara cermat. Sekaligus memastikan, seluruh klausul kesepakatan sesuai dengan regulasi nasional, komitmen internasional, dan dapat diimplementasikan dengan baik.

Lanjutan terkait kebijakan tarif tersebut, Indonesia akan melanjutkan proses negosiasi setelah penyelenggaraan KTT APEC, akhir November 2025.  “Langkah negosiasi ini dilakukan dengan terukur, serta sebagai bentuk kehatian-hatian diplomasi ekonomi Indonesia. Pemerintah berkomitmen agar setiap kesepakatan ekonomi yang ditandatangani membawa manfaat langsung bagi masyarakat, memperkuat struktur industri nasional, dan menjaga posisi Indonesia sebagai mitra strategis yang mandiri dan netral di tengah dinamika geopolitik global,” ungkap Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto dalam keteranganya (3/11/2025).

Sebagai negara yang berdaulat, lanjut Haryo,  Indonesia menjalankan diplomasi ekonomi yang bebas dan aktif. Pendekatan ini memastikan setiap langkah kebijakan dan negosiasi perdagangan dilakukan untuk melindungi kepentingan nasional, memperkuat kedaulatan ekonomi, dan memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat.

Terkait negosiasi penurunan tarif hingga nol persen, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memimpin Tim Negosiasi Tarif Indonesia-Amerika Serikat meyakini bahwa produk-produk yang tidak dapat diproduksi oleh Amerika Serikat, seperti kelapa sawit, kakao, dan karet, akan mendapatkan tarif sebesar nol persen. Selain itu, Pemerintah juga meminta perlakuan khusus bagi komoditas tertentu yang menjadi bagian dari rantai pasok industri kesehatan, serta pembahasan non-tarif.

Dalam proses perundingan dan negosiasi tersebut, Pemerintah Indonesia akan terus mengedepankan kepentingan nasional, dengan tetap mendorong penguatan hubungan bilateral dengan AS. Penawaran yang disampaikan kepada Pemerintah AS dirancang untuk mencapai perdagangan yang adil dan berimbang (fair and square trade), sejalan dengan prinsip kesetaraan dan keseimbangan yang menjadi prioritas dalam setiap tahapan negosiasi. (*)

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
07/11/2025 18:15 WIB
Sinergi Bahana Sekuritas dan Jasindo Hadirkan Solusi Terpadu Investasi dan Proteksi di Ekosistem IFG
PT Bahana Sekuritas bersama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) resmi menandatangani nota kesepahaman kerja sama strategis dalam acara Signing Ceremony yang digelar di Kantor Pusat Jasindo, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Penandatanganan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat…
 
Nasional
07/11/2025 17:28 WIB
BNI Bangga Dampingi Putri Kusuma Wardani Ukir Prestasi di Hylo Open 2025
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia bulu tangkis Indonesia. Atlet tunggal putri Pelatnas PBSI, Putri Kusuma Wardani, sukses menempati posisi runner-up di ajang Hylo Open 2025
 
Nasional
07/11/2025 12:52 WIB
BMW Golf Cup National Final 2025 Hasilkan Perwakilan ke Afrika Selatan
Para peserta akan berlaga dalam pertandingan yang penuh persahabatan, dengan tiga pemenang yang akan terpilih, dua pria dan satu wanita, untuk mewakili Indonesia dalam ajang BMW Golf Cup International di Fancourt, Afrika Selatan pada tahun depan.
 
Nasional
07/11/2025 12:44 WIB
Denny JA Luncurkan Buku Soal Minyak di ADIPEC, Abu Dhabi
Peluncuran buku ke-102 ini dilakukan secara unik — secara digital langsung dari arena ADIPEC 2025 di Abu Dhabi, pameran dan konferensi minyak terbesar di dunia.
 
Nasional
06/11/2025 09:37 WIB
BNI Perkuat Pembiayaan Produktif dan Inklusif untuk Dorong Pertumbuhan UMKM Nasional
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembiayaan produktif bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
 
Nasional
06/11/2025 08:44 WIB
KPK Publikasikan Harta Denny JA Lebih Dari RP 3 Triliun
Berdasarkan data resmi yang dirilis pada 27 Agustus 2025, total kekayaan Denny JA tercatat sebesar Rp 3,08 triliun.
 
Nasional
05/11/2025 14:48 WIB
Sindikasi Maybank Indonesia Danai PLN Batam Bangun PLTGU 120 MW Senilai Total Rp3,3 Triliun
Pembiayaan ini akan mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW di Batam dalam rangka peningkatan kapasitas energi di wilayah tersebut.
Telkomsel