ECONOMIC ZONE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan dalam waktu dekat akan hadir dua bank syariah yang diproyeksikan memiliki skala besar dan berpotensi menyamai Bank Syariah Indonesia (BSI).
Langkah ini merupakan bagian dari strategi penguatan sektor keuangan syariah melalui percepatan spin-off unit usaha syariah, yang diarahkan untuk membentuk entitas besar dan berdaya saing tinggi.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyebut peningkatan inklusi keuangan syariah akan efektif jika diikuti oleh pertumbuhan lembaga keuangan syariah berskala besar, bukan sekadar menambah jumlah entitas kecil yang kurang berdampak signifikan terhadap akses layanan keuangan masyarakat.
“Kalau kami lihat di perbankan memang untuk yang skala cukup besar belum sebesar BSI, tapi kami harapkan dalam jangka menengahnya bisa menuju ke sana dalam waktu dekat ini ada 2 bank,” kata Mahendra dalam acara Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia, Kamis (15/5/2025).
Meskipun begitu, Mahendra tidak menjelaskan lebih lanjut soal bank apa yang asetnya diproyeksikan akan menyaingi BSI.
OJK mencatat dalam perkembangan sektor keuangan syariah di Indonesia berbeda dengan keuangan konvensional yang menunjukkan tingkat inklusi lebih tinggi dari literasi, keuangan syariah justru sebaliknya.
Sebagai informasi, salah satu bank besar yang tengah dalam proses spin-off ialah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. BTN menargetkan proses spin-off UUS-nya yakni BTN Syariah rampung pada Kuartal III 2025.
Sebelumnya BTN telah mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Kemudian BTN Syariah akan diintegrasikan ke dalam bank umum syariah hasil akuisisi tersebut.
Selain BTN, ada juga PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) bakal melakukan spin off dengan mendirikan bank umum syariah baru bernama PT Bank CIMB Niaga Syariah.
Spin off ini dilakukan dengan menggandeng PT Commerce Kapital. Rencananya, CIMB Niaga Syariah akan mulai beroperasi pada 4 Mei 2026.
Komentar