RM
Kamis, 30 Januari 2025 - 08:52 WIB

BTN Syariah Bakal Jadi Pesaing Utama di Perbankan Syariah Nasional

Foto/Roni.M/ECONOMICZONE
Foto/Roni.M/ECONOMICZONE
Dummy

ECONOMIC ZONE - JAKARTA – BTN Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) diperkirakan bakal menjadi pesaing utama di industri perbankan syariah nasional setelah nantinya resmi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) sebelum tahun 2025 berakhir. Pasalnya, BTN Syariah memiliki basis pertumbuhan bisnis yang solid dan keunikan yang tidak dimiliki UUS dan BUS lainnya.

BTN Syariah terus mencatatkan pertumbuhan yang pesat dalam kinerja keuangannya. Sebagai contoh, aset BTN Syariah telah mencapai Rp58 triliun per kuartal III-2024, bertumbuh double digit atau 19,2% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp48 triliun. Per akhir 2024, Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengungkapkan, aset BTN Syariah telah mencapai Rp60 triliun.

“Kalau hitungan saya, dengan kecepatan yang sama, seharusnya (dalam waktu) tiga tahun (aset) BTN Syariah sudah (mencapai) Rp100 triliun,” ujar Nixon di Jakarta belum lama ini.

Baru-baru ini, BTN selaku induk usaha mewujudkan keseriusannya untuk mengembangkan BTN Syariah melalui pengumuman akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Rencananya, BVIS akan diintegrasikan dengan BTN Syariah sebagai bagian dari proses spin-off BTN Syariah menjadi BUS, yang diharapkan dapat selesai pada semester II-2025.

Menurut Nixon, BTN Syariah memiliki potensi menjadi pemain besar di industri perbankan syariah karena ditunjang kapabilitas dan keunikannya sebagai UUS yang saat ini memimpin pasar KPR berbasis syariah di Indonesia. Berdasarkan data BTN Syariah, saat ini market share BTN Syariah di pasar KPR syariah di Indonesia telah mencapai lebih dari 90%.

“(Dengan berubah dari UUS menjadi BUS) kepercayaan masyarakat segmen syariah akan jauh lebih tinggi, karena menurut mereka, UUS itu masih setengah-setengah atau abu-abu. Kalau sudah clear, black or white, kepercayaan atau trust level-nya naik. Sehingga, biasanya yang pertama naik itu DPK (dana pihak ketiga). Hitungan kami seperti itu,” ujar Nixon.

Dari sisi pembiayaan, BTN Syariah juga turut menopang kiprah induknya di Program Tiga Juta Rumah melalui penyaluran pembiayaan rumah subsidi dengan menggunakan akad syariah. Apalagi, kata Nixon, sekitar 20-25% masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menginginkan akad KPR dengan skema syariah.

“Setidaknya ada dua BUMN yang bergerak di bidang perbankan syariah, karena yang mau dilayani ini besar. Jadi, tolong dilihat bahwa kuenya ini gede banget. Marketnya (BTN Syariah) tidak akan terlalu compete dengan mereka (bank-bank syariah lainnya),” tutur Nixon.

Harapan akan adanya kehadiran bank syariah baru yang berskala besar juga diutarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan selaku regulator industri perbankan dan keuangan. Pada awal Januari, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan bahwa perbankan syariah Indonesia saat ini masih cenderung didominasi oleh satu entitas.

“Sehingga ini tentu tidak kondusif untuk persaingan antarbank syariah sendiri maupun persaingan antara bank syariah dengan bank konvensional,” ujar Dian dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner OJK bulanan, Selasa (7/1).

Oleh sebab itu, kata Dian, OJK mendorong terjadinya konsolidasi di perbankan syariah, terutama melalui aksi korporasi berupa spin-off, merger, ataupun akuisisi.

Senada dengan penilaian BTN dan OJK, pengamat perbankan melihat pasar perbankan syariah nasional memang membutuhkan pemain yang spesifik dan telah berpengalaman di bidang tersebut. Menurut Piter Abdullah, Direktur Eksekutif Segara Research Institue, BTN Syariah memiliki kapabilitas tersebut dan paling berpengalaman.

“BTN Syariah saat ini menjadi satu-satunya pemain syariah yang fokusnya di sektor perumahan karena bertumbuh berbarengan dengan induknya. Ini menjadi bekal kuat untuk BTN Syariah melayani lebih banyak segmen masyarakat syariah ketika sudah di-spin-off menjadi BUS,” kata Piter.

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
9 jam yang lalu
Teori Denny JA Melengkapi Sosiologi Agama
Denny JA memperluas kajian para pemikir besar seperti Edward Burnett Tylor, Karl Marx, Émile Durkheim, dan Max Weber dengan menambahkan dimensi baru: bagaimana AI mempengaruhi akses, interpretasi, dan peran sosial agama di era digital.
 
Nasional
15/02/2025 08:17 WIB
Teori Denny JA tentang Agama di Era AI Mulai Diajarkan di Kampus
Ahmad Gaus AF, Ketua Pelaksana Program Esoterika Fellowship Program (EFP), menyatakan bahwa pengintegrasian pemikiran ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru kepada mahasiswa tentang peran agama dan spiritualitas di tengah kemajuan teknologi.
 
Bisnis
14/02/2025 21:20 WIB
DBS Foundation Salurkan Rp11,5 Miliar untuk 5 Perusahaan Berdampak Sosial 
Lima wirausaha sosial Indonesia raih hibah DBS Foundation 2024 senilai Rp11,5 Miliar untuk memperluas bisnis dan dampak sosialnya.
 
Nasional
14/02/2025 16:26 WIB
Mirae Asset: Hadapi Puasa dan Lebaran, Saham Barang Konsumsi Pokok Jadi Pilihan
AMRT adalah salah satu pemilik minimarket kebutuhan sehari-hari Alfamart yang hampir setiap waktu dibutuhkan masyarakat, sedangkan ICBP adalah produsen utama mi instan Indomie yang hampir menjadi kebutuhan pokok di dalam negeri.
 
Nasional
14/02/2025 13:18 WIB
Wuling Hadirkan Kendaraan Listrik Cerdas Ramah Lingkungan
Pada kesempatan ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 kali ini, Wuling Motors menampilkan Light of ASEAN, sebuah mobil konsep revolusioner yang memadukan desain futuristik, teknologi cerdas, serta pengalaman berkendara yang inovatif.
 
Bisnis
13/02/2025 21:44 WIB
Strategi Bank DBS Indonesia dalam Mengelola Kekayaan Nasabah Prioritas
Tingkatkan aset dan bisnis dengan strategi finansial Bank DBS Indonesia. Manajemen kekayaan terpercaya untuk masa depan yang lebih stabil.
 
Nasional
10/02/2025 09:33 WIB
Telkom Gandeng Thales Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Telkom Indonesia (TLKM) menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan penyedia teknologi global, Thales, untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi dan kebutuhan terhadap layanan keamanan digital dan Kota Cerdas di Indonesia.
Telkomsel