ECONOMIC ZONE - Dominasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia capai sebesar 99%, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dorong pengembangan bisnis pelaku UMKM. Tujuannya adalah membuat usaha semakin berkembang.
“Melalui program akselerasi bisnis, Kemenkominfo terus mendorong UMKM untuk berkembang. Ada 73 UMKM yang didampingi dari berbagai sektor, seperti makanan, minuman, kerajinan tangan, fashion, dan kerajinan kulit,” ungkap Direktur Pemberdayaan Informatika, Slamet Santoso di Jakarta (03/10)
Pada acara UMKM Level Up Business Mastery: Strategi Optimalisasi Potensi Bisnis Slamet menambahkan, di antara UMKM yang didampingi, terdapat 25 UMKM binaan dengan profil usaha melebihi standar yang ditetapkan. Kemenkominfo memandang bahwa, perlu menambah ruang lingkup melalui workshop offline dengan menghadirkan master coach professional.
“Harapannya, agenda workshop ini dapat membantu UMKM dalam memaksimalkan potensi bisnisnya dengan pendekatan praktis dan berorientasi pada hasil yang nyata,” tuturnya.
Kami harap, lanjut Slamet, melalui kegiatan, para pelaku usaha dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat serta mengimplementasikannya sehingga bisa berdampak lebih besar terhadap masyarakat dan Bangsa Indonesia.
Kegiatan workshop offline diisi oleh master coach Founder SBM Academy dan Indonesia Coaching School, Ferdy D. Savio dengan materi mengenai neuro-linguistic programming (NLP). NLP merupakan ilmu pengembangan diri yang mempelajari tiga komponen, yaitu neuro (cara berpikir), linguistic (cara berkomunikasi), dan programs (cara berperilaku).
“Tujuan kita mempelajari NLP adalah agar kita bisa mengarahkan perilaku orang lain sesuai dengan yang kita inginkan,” jelas Ferdy.
Menurut Ferdy, ini adalah cara berpikir yang harus dimiliki pelaku usaha karena para pengusaha juga harus menghandle Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melancarkan usahanya.
“Intinya, orang dapat dikatakan sukses ketika berada di bidang yang tepat dan di waktu yang tepat. Makanya, mempelajari tentang perilaku orang itu harus dilakukan karena setiap orang punya spesialisasi atau keahlian masing-masing,” ucapnya.
Ferdy menambahkan bahwa tidak semua anggota tim itu bisa dibina, ada juga yang tidak mau atau tidak suka. Sebabnya, ada yang dinamakan team development process dan itu harus dipahami.
“Awalnya dimulai dari input, yaitu bagaimana merekrut orang-orang yang cocok, kemudian process, melalui training/coaching, lalu outputnya adalah high performance team,” imbuhnya.
Ketika karyawan sudah diterima masuk, jangan langsung dilepas, harus dikenalkan seluk beluk bisnisnya atau biasa disebut orientasi. Pada proses ini, sisipkan apa motivasi/goals dari perusahaan, agar bisa dipahami bersama.
“Proses ini yang akan melahirkan high performance team. Jika bisa menguasai, bukan hanya akan dapat tim yang tepat, tapi customer yang tepat,” tutupnya.
Kegiatan Business Mastery ini dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 3 Oktober hingga 5 Oktober 2024. Kegiatan ini diisi oleh coach yang tersertifikasi sebagai bentuk komitmen dari Kemenkominfo untuk mendorong UMKM digital semakin level-up.
Komentar