ECONOMIC ZONE - JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) menjadi saham yang paling memberatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun barjalan (Ytd).
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (24/12/2022), sepanjang tahun berjalan saham GOTO telah anjlok 74,6 persen dan berkontribusi terhadap pelemahan IHSG sebesar 457,4 poin dengan kapitalisasi pasarnya yang tersisa Rp102 triliun.
Selanjutnya, di posisi kedua, ARTO mencatatkan pelemahan 76,6 persen saham sepanjang tahun dan berkontribusi terhadap pelemahan IHSG sebesar 122,3 poin. Adapun, kapitalisasi ARTO yang tersisa mencapai Rp51 triliun.
Selanjutnya, saham-saham yang mengisi posisi ketiga hingga kelima yang paling memberatkan IHSG sepanjang tahun berjalan yakni TLKM, EMTK, dan BBYB yang masing masing telah anjlok 6,4 persen, 55,3 persen, dan 73,5 persen. Adapun, masih dalam urutan yang sama, kontribusi masing-masing terhadap IHSG yakni (-46,8) poin, (-45,5) poin, dan (-21,6) poin.
Sementara itu, IHSG melemah 0,17 persen sepanjang perdagangan pekan ini, 19—23 Desember 2022, dibandingkan dengan pekan sebelumnya di tengah penurunan jumlah transaksi dan saham yang diperdagangkan. Sepanjang tahun berjalan, IHSG masih menguat 3,33 persen.
IHSG melemah ke level 6.800,67 dari 6.812,19 pada penutupan pekan sebelumnya. Meski demikian, kapitalisasi pasar bursa mengalami kenaikan 0,76 persen yang setara Rp70,87 triliun dari Rp9.330,78 triliun menjadi Rp9.401,65 triliun.
Investor asing pada Jumat (23/12/2022) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp773,72 miliar dan sepanjang 2022 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp63,96 triliun.
Adapun pada akhir perdagangan kemarin, Jumat (23/12/2022), IHSG parkir pada posisi 6.800,67 atau melemah 0,35 persen secara harian. Sebanyak 216 saham menguat, 314 saham mengakhiri perdagangan di zona merah, dan 178 saham lainnya stagnan.
Pelaksana Harian Sekretaris Perusahaan BEI I Gusti Agung Alit memaparkan terjadi penurunan pada rata-rata volume transaksi Bursa sebesar 36,36 persen, dari 28,56 miliar saham pada pekan sebelumnya menjadi 18,10 miliar saham selama periode 19—23 Desember 2022.
“Terjadi penurunan sebesar 30,40 persen pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa menjadi Rp10,57 triliun dari Rp15,19 triliun,” kata Alit dalam siaran pers, dikutip Sabtu (24/12/2022).
Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 11,84 persen menjadi 916.894 kali transaksi dari 1.040.018 kali transaksi pada minggu yang lalu.
Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara pasar modal akan kembali buka pada Senin, 26 Desember 2022.
Jadwal tersebut merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta Menteri Agama Nomor 375 Tahun 2022 dan nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 963 Tahun 2021, Nomor 3 Tahun 2021, Nomor 4 Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022.
Diketahui, Hari Raya Natal yang jatuh pada 25 Desember 2022 tidak dimasukkan dalam jadwal libur bursa karena jatuh pada hari Minggu. Sedangkan, 26 Desember 2022 tidak menjadi hari libur karena tanggal tersebut tidak masuk ke dalam daftar hari libur nasional 2022 ataupun cuti bersama 2022.Dikutip dari laman resmi BEI, di luar jadwal tersebut libur bursa dapat ditetapkan secara menyusul apabila ada kegiatan kliring yang ditiadakan oleh Bank Indonesia atau adanya pengumuman terbaru dari pemerintah terkait peniadaan kegiatan kerja pada hari tertentu.
Komentar