RM
Rabu, 28 September 2022 - 08:17 WIB

BSI Jangan Nafsu Caplok BTN Syariah, Analis: Rencana Akuisisi Sulit Terwujud

Foto/Roni.M/ECONOMICZONE
Foto/Roni.M/ECONOMICZONE
Dummy

ECONOMIC ZONE - JAKARTA-Rencana akuisisi Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN Syariah) oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dinilai sulit terwujud dalam waktu dekat. Sedikitnya ada tiga faktor mengapa rencana akusisi BTN Syariah sulit diwujudkan mulai dari kondisi internal hingga alasan jumlah saham publik yang masih minim.

Analis MNC Sekuritas Tirta Gilang Citradi mengatakan, faktor pertama yang membuat BSI sulit mengakusisi BTN Syariah yakni BSI masih dalam tahap konsolidasi internal paska merger raksasa antara BSM, BNI Syariah dan BRI Syariah. Menurut Tirta, tantangan terberat BSI paska merger adalah menyatukan tiga bank menjadi satu kekuatan, di mana culture, way of working dan mindset karyawan sudah pasti banyak perbedaan. “Ambisi boleh saja setinggi langit, tapi internalisasi tidak segampang yang dibayangkan dan itu dapat mempengaruhi kinerja perseroan,” kata Tirta.

Faktor Kedua, BSI memiliki pekerjaan rumah yang tidak mudah dan mesti direalisasikan segera, yakni menambah jumlah saham publik (free float) dan meningkatkan permodalan melalui penerbitan saham baru atau rights issue. 

Paska merger tiga bank syariah, porsi kepemilikan saham publik BSI terdilusi hingga tersisa 7%. Sedangkan ketentuan Bursa Efek Indonesia mensyaratkan free float minimal sebesar 7,5%. Bank Mandiri tercatat sebagai pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan 50,83%, sementara BNI dan BRI berbagi kepemilikan dengan porsi masing masing 24,85% dan 17,25%. 

“Untuk menambah free float, BSI katanya akan rights issue akhir tahun ini atau awal tahun depan. Tapi, sejauh ini, BMRI sebagai pengendali BSI belum memberikan penjelasan yang clear terkait hal ini. Kesiapan BMRI menjadi sangat krusial karena mereka harus siap injeksi dana cukup besar agar porsi kepemilikan sahamnya tidak terdilusi,” jelas Tirta.   

Daripada memikirkan akuisisi bank lain, lanjut Tirta, sebaiknya BSI fokus pada agenda free float melalui skema rights issue. Setelah mengantongi tambahan modal, rasio kecukupan modal (CAR) BSI baru akan terlihat lebih meyakinkan untuk tumbuh secara anorganik atau menampung UUS milik Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang kesulitan memenuhi ketentuan permodalan. Per akhir Juni 2022, rasio kecukupan modal BSI berada di level 17%, atau di bawah rata rata CAR industri perbankan sebesar 24,28%. Sedangkan non performing financing (NPF) sebesar 2,9%. 

Ketiga, Bank BTN sedang melaksanakan rights issue dan karena itu membutuhkan dukungan luar biasa dari investor publik. Mengacu ke prospektus awal, Bank BTN menargetkan dana sekitar Rp4,13 triliun dengan rincian Rp2,48 triliun berupa penyertaan modal negara (PMN), mewakili kepemilikan 60% saham pemerintah, sedangkan Rp1,65 triliun sisanya diharapkan dari investor publik selaku pemilik 40% saham. “Di tengah upaya menggalang dana publik, sangat tidak mungkin Bank BTN melakukan manuver yang justru membingungkan investor publik. Apalagi, kalau sampai melepas unit bisnisnya ke pihak lain,” kata Tirta.

Jadi, saran Tirta, sebaiknya BSI menyelesaikan dulu pekerjaan rumahnya sendiri dan BTN fokus menuntaskan agenda rights issue. “Setelah kedua agendanya rampung, silahkan ngobrol lagi soal akuisisi. Ini penting demi menjaga kepercayaan investor publik, baik terhadap BSI (BRIS) maupun BBTN

Sebelumnya, kepada sebuah media, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan tengah meninjau ulang (review) opsi BTN Syariah apakah akan digabungkan dengan BSI atau dibiarkan tetap di BTN. Erick menilai, BTN masih diperlukan untuk menjadi bank mortgage guna memberikan akses bagi masyarakat terutama generasi muda terhadap perumahan. Sedangkan BRIS akan terus diperbesar.

Karena itu, sebagai bank mortgage, BTN masih di-review untuk diharapkan bisa menghimpun dana yang lebih besar dengan skala jangka panjang antara 10-20 tahun. “Ini yang kita lihat kenapa BTN kita review apakah nanti BTN Syariah bergabung kepada BRIS atau BTN kita perbesar dengan strategi yang namanya konsolidasi,” papar Erick.

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
11 jam yang lalu
Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar
Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta.
 
Nasional
15 jam yang lalu
Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard Umumkan Kemitraan Cybersecurity Center of Excellence
Mengupayakan perlindungan serta peningkatan kepercayaan dalam ekonomi digital Indonesia
 
Nasional
11/04/2024 23:03 WIB
HUT Bank DKI Ke-63, PJ Gubernur DKI Jakarta Harap Bank DKI Terus Bertumbuh Bersama Kota Jakarta
Memperingati perayaan ulang tahun Bank DKI yang ke-63 tahun pada (11/04), Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyampaikan harapan Bank DKI dapat terus menjadi mitra dalam mendukung Program Kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
 
Nasional
08/04/2024 15:05 WIB
Tinjau Arus Mudik di Stasiun Pasar Senen, Jokowi: Semuanya Rapi Sampai di Atas Kereta
Presiden Joko Widodo meninjau secara langsung arus mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (8/4/2024). Dalam kunjungannya, Presiden melihat secara langsung kesiapan infrastruktur serta manajemen pelaksanaan mudik yang terpantau baik.Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan…
 
Nasional
07/04/2024 20:05 WIB
Berbagi Bersama Insan Pers, BRI Kanwil Jakarta 2 Apresiasi Peran Media Dorong Inklusi Layanan di Sektor Urban
PT Bank BRI, Tbk (BRI) melalui Regional Office BRI Jakarta 2 mengapresiasi peran media massa dalam mendorong literasi keuangan dan inklusi keuangan di wilayah urban Jakarta yang sangat heterogen warganya.
 
Nasional
05/04/2024 23:08 WIB
Mudik Asyik Bersama BUMN 2024: TelkomGroup Berangkatkan Lebih Dari 2.000 Pemudik melalui Jalur Darat dan Laut
TelkomGroup laksanakan program mudik gratis bagi karyawan, teknisi, pelanggan, UMKM binaan, serta masyarakat umum.
 
Nasional
05/04/2024 18:09 WIB
Antusiasme Pemudik Sangat Tinggi, Regional Office BRI Jakarta 2 Berangkatkan 1.781 Peserta
Regional Office BRI Jakarta 2 kembali menghadirkan program mudik gratis, sebagai bagian dari Program Mudik Asyik Bersama BUMN 2024. Tahun ini, Regional Office BRI Jakarta 2 kebagian memberangkatkan 1.781 pemudik dari total pemudik yang diberangkatkan oleh BRI yakni sebanyak 8.706…
Telkomsel