ECONOMIC ZONE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berencana memisahkan kategori BUMN. Yaitu, BUMN yang fokus pada aspek bisnis, dan juga BUMN yang berfokus pada aspek bisnis serta tanggung jawab sosial.
Dalam acara Indonesia Millenial Summit (IMS), Jumat (1/2020) yang bertempat di Jakarta. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemetaan tersebut merupakan satu dari lima prioritas Kementerian BUMN yang akan di lakukan kedepannya.
"Kami akan mengeluarkan mapping mana BUMN yang full fokus ke bisnis. Mana yang 50:50, dan mana yang social impact-nya lebih banyak," kata Erick (17/1/2020).
Erick pun memberi contoh yaitu Telkomsel, yang tak disubsidi sama sekali. Yang berarti, perusahaan ini untuk benar-benar fokus bisnis.
"Tetapi di maping lain ada PLN, Pertamina atau BRI yang memang kalau bicara mikro BRI luar biasa. Ini ada kategori yang lain yang memang seperti Bulog, Pupuk Indonesia sangat diharapkan food print ke masyarakat," ujarnya.
Ia juga menambahkan dalam proses pemetaan ini jika ditemui perusahaan yang tidak jelas fokus bisnisnya dan tidak memberikan kontribusi ke masyarakat, maka akan dimerger atau dilikuidasi.
Sebab salah satu fokus ke depan dalam upaya pengembangan BUMN yang berada di bawah kementeriannya adalah memberikan dampak sosial yang lebih besar bagi masyarakat.
Menurut Erick skala tanggung jawab sosial BUMN bisa didorong jauh lebih besar, hingga mencapai sekitar 30-35 persen, dibandingkan program-program corporate social responsibility atau CSR korporasi swasta yang hanya berkisar di angka lima persen.
"Artinya, memang BUMN ini selain bisnis, tapi ada dampak sosial juga yang diharapkan," tutup Erick.
Komentar