ECONOMIC ZONE - Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terus memonitoring pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di wilayah Jatim.
Jawa Timur segera memiliki infrastruktur strategis terbaru di awal tahun 2026 menyusul akan selesainya ruas jalan tol terbaru sepanjang 49,68 kilometer di akhir tahun 2025.
Mengingat sebagai salah satu provinsi termaju di Indonesia, Jawa Timur dinilai memiliki percepatan pembangunan wilayah yang cukup pesat.
Hal ini sangat berdampak pada pencapaian pertumbuhan ekonomi dan angka Produk Domestik Regional Bruto yang diraih di tahun 2025 ini.
Dilansir dari jatim.bps.go.id, provinsi dengan luas wilayah 48.033 km² ini berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2025 sebesar 3,09% secara quarter-to-quarter (q-to-q) dan 5,23% secara year-on-year (y-o-y).
Untuk angka Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku yang dicapai Jawa Timur sebesar Rp849,30 triliun. Adapun, PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp509,45 triliun.
Dari pencapaian ini, maka pembangunan infrastruktur di wilayah Jawa Timur terus ditingkatkan. Yang saat ini masih dalam tahapan pembangunan adalah ruas tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) seksi Gending-Besuki.
Diketahui Jalan Tol Probowangi dibangun sepanjang 168,3 kilometer dengan investasi mencapai Rp21,07 triliun. Secara keseluruhan, tol Probolinggo-Banyuwangi menghubungkan tiga kabupaten di wilayah utara Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Banyuwangi.
Berikut dua tahapan pembangunan jalan tol Probowangi.
- Pembangunan tahap 1 menghubungkan wilayah Probolinggo-Besuki sepanjang 49,68 kilometer.
- Pembangunan tahap 2 menghubungkan wilayah Besuki-Banyuwangi sepanjang 126,10 kilometer.
Hingga September 2025, progres pembangunan ruas tol yang terus dipercepat penyelesaiannya adalah tol Gending Besuki. Ruas tol baru di Jawa Timur dengan investasi Rp10,8 triliun ini sudah mencapai 86%.
Diketahui bahwa ruas tol Gending-Besuki akan menghubungkan dua kabupaten yaitu Kabupaten Probolinggo dan Situbondo. Berdasarkan data BPS Jatim tahun 2025, Probolinggo menjadi kabupaten termiskin ke-4 Jatim dengan persentase kemiskinan 16,31%.
Komentar