ECONOMIC ZONE - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong penguatan sektor manufaktur sebagai salah satu motor penggerak perekonomian nasional.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menekankan perlunya dukungan aktif dari seluruh pemangku kepentingan agar industri manufaktur terus tumbuh dan mampu menciptakan lapangan kerja baru.
Menurutnya, pemerintah selama ini sudah memberikan berbagai insentif dan kemudahan bagi sektor manufaktur. Namun, Sarman menilai kementerian terkait masih perlu lebih proaktif berdialog dengan pelaku usaha guna mengetahui kebutuhan insentif yang tepat sasaran.
“Untuk itu, penting bagi kementerian terkait agar proaktif melakukan dialog dan komunikasi untuk membahas insentif yang dibutuhkan, agar industri manufacturing semakin bertumbuh dan mampu menambah lapangan kerja,” jelas Sarman dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (3/9).
Berdasarkan data, subsektor manufaktur yang menjadi penyerap tenaga kerja terbesar antara lain tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki dan kulit, makanan dan minuman, elektronik dan komponennya, serta otomotif.
Sarman menambahkan kontribusi manufaktur terhadap perekonomian Indonesia mencapai 19 persen. Investasi di sektor ini, menurutnya, tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga pada kualitas sumber daya manusia.
Sepanjang semester I 2025, sektor manufaktur telah membuka 1,2 juta lapangan kerja baru. Sementara pada semester II tahun ini diperkirakan akan tercipta tambahan 3 juta lapangan kerja.
Dunia usaha berharap peningkatan performa sektor manufaktur dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. Untuk itu, pemerintah diminta menjaga stabilitas harga pangan pokok serta mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) dan realisasi anggaran belanja.
Lebih lanjut, Sarman menekankan pentingnya iklim usaha yang aman dan nyaman agar investor tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Ia juga mengingatkan pemerintah dan DPR agar menjadikan gelombang aksi unjuk rasa terakhir sebagai bahan evaluasi.
“Untuk itu pemerintah dan DPR agar menjadikan kejadian unjuk rasa baru-baru ini sebagai bahan masukan dan evaluasi agar lebih peka dan responsif terhadap berbagai masukan dan aspirasi dari berbagai elemen masyarakat,” pungkas Sarman.
Dengan adanya penguatan sektor manufaktur, Kadin berharap Indonesia dapat memperluas kesempatan kerja, menjaga pertumbuhan ekonomi, serta memperkokoh daya saing industri di tengah dinamika global.
Komentar