ECONOMIC ZONE - Airlangga Hartarto kembali dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, Senin (21/10). Sejumlah kementerian tidak lagi berada di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian. Juga terdapat perluasan jangkauan penugasan dengan bertambahnya aspek investasi, energi dan sumber daya alam, serta pariwisata yang saat ini berada di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian.
Bertambahnya aspek koordinasi tersebut tentu kian memperbesar tanggung jawab penugasan dan tantangan yang akan dihadapi, untuk itu pihaknya akan melanjutkan komitmen dan terus memberikan yang terbaik. Hal tersebut diungkap Menko Airlangga dalam konferensi pers dengan awak media di Istana Kepresidenan usai kegiatan pelantikan menteri.
“Terima kasih hari ini telah dilakukan pelaksanaan pelantikan oleh Bapak Presiden dan berjalan dengan lancar. Alhamdulillah amanat ini insha Allah akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menuturkan bahwa akan terdapat pembahasan lebih lanjut terkait dengan tahapan-tahapan penugasan termasuk mengenai kebijakan fiskal ke depan. Terkait dengan sektor ekonomi yang bersifat jangka panjang, ia menuturkan bahwa pemerintah akan terus mendorong daya beli masyarakat agar tetap terjaga dengan optimal.
Usai kegiatan pelantikan di Istana Kepresidenan, Menko Airlangga memperoleh sambutan hangat oleh seluruh jajaran pejabat dan pegawai Kemenko Perekonomian setibanya di Kantor Kemenko Perekonomian. Dalam pertemuan internal bersama jajaran pimpinan Kemenko Perekonomian, Menko Airlangga menjelaskan bahwa terdapat pembaharuan struktur Kemenko Perekonomian pada Kabinet Merah Putih saat ini dibandingkan sebelumnya pada Kabinet Indonesia Maju.
Ke depan, lanjut Airlangga, sesuai target yang dicanangkan Presiden Prabowo, perekonomian nasional akan terus didorong untuk tumbuh, tercipta lapangan pekerjaan, serta penurunan indeks-indeks terkait dengan angka kemiskinan. Selain itu, ke depan terdapat sejumlah program yakni mulai dari penajaman program subsidi, renewable energy akan terus berkembang. Termasuk kerja sama ekonomi internasional yang dalam jangka waktu dekat juga akan terdapat forum G20 dan APEC.
“Nah, tentu koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri menjadi penting, karena ini tentu ada realigning yang baru. Jadi kita perlu menjalin kerja sama dengan seluruh Kementerian, dan juga Kementerian yang di luar koordinator perekonomian. Karena kita harus berbicara fiscal policy, bicara trade policy, seluruhnya tidak bisa tidak, dengan Kementerian Keuangan juga,” pungkas Menko Airlangga.
Terkait dengan berbagai perubahan struktur dan arah kebijakan mendatang tersebut, Airlangga menuturkan, secara internal akan dimungkinkan untuk dilakukan penyesuaian. Tujuannya supaya penyesuaian tersebut berlangsung dengan lancar dan cepat.
Komentar