Fery Pradolo
Kamis, 01 Agustus 2024 - 11:35 WIB

PraxiSurvey: Isu Politik Masih Menyelimuti Program Hilirisasi, Masyarakatpun Masih Bersikap Kritis 

PraxiSurvey: Isu Politik Masih Menyelimuti Program Hilirisasi, Masyarakatpun Bersikap Kritis 
PraxiSurvey: Isu Politik Masih Menyelimuti Program Hilirisasi, Masyarakatpun Bersikap Kritis 
Dummy

ECONOMIC ZONEJakarta,  Diskursus mengenai program hilirisasi mineral dan batubara (minerba) di Indonesia masih banyak direlasikan dengan persoalan politik serta kebijakan makro pemerintah. Diskursus ini masih terjadi kesenjangan narasi isu hilirisasi antara pemerintah dan masyarakat. 

Penelitian PraxiSurvey IV bertajuk “Sentimen Publik Terhadap Kebijakan Hilirisasi Minerba di Indonesia Tahun 2024” yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan studi kasus kata kunci (keyword) hilirisasi yang berasal dari percakapan warganet pada platform Twitter (X), Facebook (Fanpage), Youtube, Instagram, dan TikTok  selama rentang waktu 1 Januari – 30 Juni 2024.

Director of Public Affairs Praxis PR, Sofyan Herbowo mengatakan penelitian ini dilakukan untuk memotret sejauh mana persepsi publik terhadap narasi kebijakan hilirisasi minerba di Indonesia selama tahun 2024. Terdapat 26.142 percakapan dengan dominasi percakapan bersentimen negatif dalam survei ini.

“Hilirisasi adalah salah satu lema yang populer di publik, merujuk pada kebijakan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil alam melalui berbagai langkah turunan,” ungkap Sofyan Herbowo di Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Pada paparan hasil survei ini, hadir sebagai pembedah, Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia; Direktur Eksekutif INDEF Dr. Esther Sri Astuti; dan pakar ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. Fahmy Radhi. 

Ditemukan adanya kesenjangan narasi yang mengakibatkan perbedaan persepsi antara pemerintah dan masyarakat terhadap program hilirisasi minerba. Dalam sosialisasinya, pemerintah masih mengedepankan isu pertumbuhan ekonomi dan penciptaan nilai tambah ekonomi sebagai manfaat dari program hilirisasi. Sedangkan narasi yang muncul dari masyarakat sipil terkait hilirisasi adalah persoalan-persoalan yang menyangkut ruang hidup, lingkungan-sosial, dan eksistensi masyarakat adat. 

“Kami memahami bahwa hilirisasi memiliki manfaat secara jangka panjang. Sedangkan yang dinarasikan oleh masyarakat sipil saat ini adalah dampak negatif yang sedang dirasakan sekarang. Artinya, memang ada kesenjangan yang cukup besar antara narasi pemerintah dan masyarakat sipil yang menyuarakan keluhan dari masyarakat terdampak.”

Dari hasil survei ini, Sofyan memberikan rekomendasi strategis bagi pemerintah, industri maupun kelompok masyarakat sipil. Dalam hal ini, kata dia, perlu disusun dan dibangun narasi tentang hilirisasi minerba yang tidak hanya fokus pada keuntungan ekonomi tapi harus memperhatikan biaya eksternalitas serta dampak hilirisasi seperti dampak lingkungan, sosial, dan lain-lain.  

Sofyan juga menyarankan agar dibuka ruang dialog dengan para aktor dan organisasi masyarakat sipil yang selama ini cukup kritis dengan kebijakan hilirisasi minerba. 

“Kami juga merekomendasikan untuk mendorong para pelaku usaha pertambangan atau industri ekstraktif melakukan analisis dampak lingkungan dan sosial untuk menghindari kerusakan lingkungan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) akibat praktik bisnisnya,” ujarnya. 

Pakar Ekonomi Energi UGM, Dr. Fahmy Radhi mengaminkan kajian SNA Praxis PR. Menurutnya, kesenjangan informasi tersebut timbul karena belum adanya pemahaman yang solid dari pemerintah mengenai konsep hilirisasi. Masing-masing kementerian, kata dia, masih mempunyai definisi sendiri dan berbeda tentang hilirisasi. Hal itu yang membuat terjadi kesenjangan narasi hilirisasi antara pemerintah dan publik.

"Kesenjangan narasi ini yang harus dijembatani dengan  strategi komunikasi yang komprehensif dengan memanfaatkan saluran komunikasi yang ada,” kata Fahmy.

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA), Hendra Sinadia menyetujui pernyataan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung penuh agenda kebijakan hilirisasi pemerintah. Akan tetapi, masih terdapat kesenjangan pemahaman terhadap makna hilirisasi di sektor pertambangan mineral dan batubara.

“Publik melihatnya hilirisasi itu sebagai sesuatu yang disamaratakan, padahal karakteristik dari masing-masing mineral dan bahkan batu bara berbeda satu sama lain. Perbedaan karakteristik tersebut akan berpengaruh terhadap keekonomian. Publik juga cenderung melihat keberlangsungan dari hilirisasi mineral itu semata-mata peran dari industri pertambangan. Padahal, sejatinya keberhasilan proses hilirisasi itu juga dipengaruhi ketersediaan industri domestik yang bisa menyerap produk hilirisasi. Maka, kesenjangan pemahaman mengenai hilirisasi itu sendiri yang perlu dikaji kembali,” ungkap Hendra.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Dr. Esther Sri Astuti turut mengapresiasi upaya Praxis PR dalam memetakan persepsi publik terhadap kebijakan hilirisasi minerba. 

“Hilirisasi meningkatkan investasi dan kapasitas ekonomi yang ditunjukkan dengan kenaikan nilai investasi dan produk domestik bruto, tetapi belum mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan ekonomi,” terang Esther.

Secara umum, dari survei ini percakapan mayoritas terjadi pada platform X sebesar 40,45% dengan didominasi percakapan bersentimen negatif. Percakapan lainnya terjadi juga di YouTube (28,76%), Instagram (21,20%), Fanpage Facebook (5,6%), dan TikTok (3,91%). Secara gender, percakapan didominasi oleh kelompok pria yang didominasi oleh generasi milenial atau Y. Dalam percakapan isu hilirisasi, akun unique mendominasi percakapan sebesar 39% dan akun cyborg serta robot masing-masing 35% dan 26%. 

 
Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Bisnis
23 jam yang lalu
Telkom Dukung Perkembangan Bisnis Kopi Lokal: Beantaro Kopi
Telkom Dukung Perkembangan Bisnis Kopi Lokal: Beantaro KopiJakarta Selatan – Indibiz Jabotabek kunjungi salah satu pelanggan setianya, Beantaro Kopi
 
Nasional
20/01/2025 16:44 WIB
Juicefriend Apresiasi Karyawan Terbaik dengan Hadiah Umroh
Juicefriend, salah satu umkm di Indonesia, memberikan hadiah perjalanan umroh kepada karyawan terbaik. Program ini merupakan bagian dari upaya Juicefriend untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah menunjukkan performa kerja luar biasa dan menjadi teladan di lingkungan…
 
Nasional
17/01/2025 10:10 WIB
BNI Beri Penghargaan kepada 37 Nasabah Korporasi dan Institusi dalam BNIdirect Apreciation Night
37 perusahaan raih penghargaan BNI di BNIdirect Appreciation Night 2024. Transformasi digital perkuat layanan korporasi dan institusi.
 
Industri
15/01/2025 23:02 WIB
Bank DBS Dukung Indorama dengan Fasilitas Kredit Berbasis ESG
Indorama bermitra dengan Bank DBS untuk pembiayaan berkelanjutan, wujudkan praktik bisnis ramah lingkungan dan efisiensi energi
 
Nasional
15/01/2025 18:51 WIB
Sun Life & CIMB Niaga Resmikan Kemitraan Preferred Bancassurance
Adapun kemitraan bancassurance antara Sun Life dan CIMB Niaga dimulai pada tahun 2016 dengan meluncurkan asuransi jiwa tradisional Asuransi X-Tra Jaga, serta penggabungan PT CIMB Sun Life ke dalam Sun Life. Kolaborasi tersebut kini diperpanjang hingga 2039.
 
Nasional
10/01/2025 19:24 WIB
Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
Menteri BUMN Erick Thohir menunjukkan perhatiannya akan peningkatan kompetensi komunikasi karyawan BUMN, terlebih pada pemanfaatan teknologi digital dan Artificial Intelligence untuk media sosial secara merata di Indonesia. Workshop dengan tema "Navigating the Future of Social Media…
 
Nasional
08/01/2025 14:42 WIB
Denny JA Jenius Multi Dimensi
“Dalam sejarah peradaban manusia, istilah ‘jenius’ sering disematkan kepada individu yang menciptakan inovasi melampaui batas zamannya. Leonardo da Vinci menguasai seni, sains, dan teknik. Rabindranath Tagore menyentuh sastra dan filsafat.
Telkomsel