Endang Muchtar
Senin, 01 September 2025 - 14:07 WIB

Waspadai Data Tenaga Kerja Menjadi Penentu Besaran Pemangkasan Suku Bunga Federal Reserve (The Fed) Akhir Bulan Ini

 Pekerja menikmati makan siang dari ketinggian di atas gondola didepan gedung apartemen dan perkantoran, di Jakarta.(Foto/Endang Muchtar/ECONOMICZONE)
Pekerja menikmati makan siang dari ketinggian di atas gondola didepan gedung apartemen dan perkantoran, di Jakarta.(Foto/Endang Muchtar/ECONOMICZONE)
Dummy

ECONOMIC ZONE - Kurs dolar AS naik tipis pada perdagangan Senin (1/9/2025) seiring dengan sikap pasar menanti serangkaian data tenaga kerja yang dapat menjadi penentu besaran pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) akhir bulan ini.

Pelaku pasar juga masih mencermati data inflasi AS pada Jumat lalu, putusan pengadilan yang menyatakan sebagian besar tarif Presiden Donald Trump ilegal, serta perseteruan berlanjut antara Trump dengan The Fed terkait upayanya memberhentikan Gubernur Lisa Cook. 

Melansir Reuters pada Senin (1/9/2025), kurs dolar AS naik tipis 0,1% terhadap yen ke level 147,20 pada sesi Asia awal, setelah membukukan penurunan bulanan sebesar 2,5% terhadap mata uang Jepang pada pekan lalu, seperti dikutip bisnis.com.

 Sementara itu, euro menguat 0,1% ke US$1,1693 dan sterling menguat 0,05% ke US$1,3510. Pasar keuangan AS ditutup pada Senin karena libur nasional. 

Terhadap sejumlah mata uang utama, dolar AS melemah 0,04% ke level 97,79, setelah pada Jumat mencatat penurunan bulanan lebih dari 2%.

Fokus utama investor pekan ini adalah laporan non-farm payrolls AS pada Jumat, yang akan diawali dengan rilis data lowongan kerja dan payroll sektor swasta.  “Pasar akan sangat memperhatikan data tersebut untuk mengukur kondisi pasar tenaga kerja. 

Jika ada kejutan negatif, ekspektasi pasar atas pemangkasan suku bunga akan meningkat, dan itu memberi petunjuk apakah pemangkasan hanya 25 basis poin atau bisa lebih besar, yakni 50 basis poin,” ujar Carol Kong, analis valas di Commonwealth Bank of Australia. Saat ini investor memperkirakan peluang sebesar 87% bahwa The Fed akan memangkas bunga sebesar 25 basis poin pada September, menurut CME FedWatch Tool.

Selain ekspektasi suku bunga, dolar juga tertekan oleh kekhawatiran independensi The Fed, menyusul semakin gencarnya upaya Trump memengaruhi kebijakan moneter. Sidang soal upaya Trump memecat Gubernur Cook pada Jumat berakhir tanpa putusan, sehingga Cook masih bertahan di jabatannya. Di sisi lain, ketidakpastian soal tarif Trump juga belum mereda.

Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer pada Minggu menyatakan pemerintahan Trump tetap melanjutkan pembicaraan dengan mitra dagang meski pengadilan banding AS memutuskan sebagian besar tarif itu ilegal. “Saya ragu putusan ini akan berdampak besar ke pasar.

Sekalipun tarif dinyatakan ilegal, Trump kemungkinan akan mencari celah hukum lain untuk memberlakukannya,” tambah Kong.

Untuk mata uang lainnya, dolar Australia naik 0,18% menjadi US$0,6548, sedangkan dolar Selandia Baru menguat 0,17% ke US$0,5904. Yuan offshore stabil di 7,1216 per dolar, mendekati level tertinggi 10 bulan yang dicapai pada Jumat lalu.

Yuan mendapat dukungan dari penetapan kurs tengah yang kuat oleh bank sentral serta reli pasar saham domestik, meski ekonomi China masih menghadapi tekanan. 

Data pada Minggu menunjukkan aktivitas manufaktur China kembali menyusut untuk bulan kelima berturut-turut pada Agustus, menandakan produsen masih menunggu kepastian terkait kesepakatan dagang dengan AS di tengah permintaan domestik yang lemah. 

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
11 jam yang lalu
BNI Dukung Ketahanan Pangan Nasional Lewat Partisipasi di Agrinex Expo 2025
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmen dalam mendukung perkembangan sektor agro nasional lewat partisipasi pada gelaran Agrinex Expo 2025
 
Nasional
08/11/2025 14:23 WIB
Serikat Pekerja BNI Gelar Rakernas, Komitmen Mendukung Peningkatan Kinerja Perusahaan
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Serikat Pekerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) hari ini secara resmi dibuka, dengan mengusung tema "Menjaga BNI, Menjaga Bank Anak Kandung Republik Indonesia”, dan secara khusus dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia,…
 
Nasional
07/11/2025 18:15 WIB
Sinergi Bahana Sekuritas dan Jasindo Hadirkan Solusi Terpadu Investasi dan Proteksi di Ekosistem IFG
PT Bahana Sekuritas bersama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) resmi menandatangani nota kesepahaman kerja sama strategis dalam acara Signing Ceremony yang digelar di Kantor Pusat Jasindo, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Penandatanganan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat…
 
Nasional
07/11/2025 17:28 WIB
BNI Bangga Dampingi Putri Kusuma Wardani Ukir Prestasi di Hylo Open 2025
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia bulu tangkis Indonesia. Atlet tunggal putri Pelatnas PBSI, Putri Kusuma Wardani, sukses menempati posisi runner-up di ajang Hylo Open 2025
 
Nasional
06/11/2025 09:37 WIB
BNI Perkuat Pembiayaan Produktif dan Inklusif untuk Dorong Pertumbuhan UMKM Nasional
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembiayaan produktif bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
 
Nasional
06/11/2025 08:44 WIB
KPK Publikasikan Harta Denny JA Lebih Dari RP 3 Triliun
Berdasarkan data resmi yang dirilis pada 27 Agustus 2025, total kekayaan Denny JA tercatat sebesar Rp 3,08 triliun.
 
Nasional
05/11/2025 14:48 WIB
Sindikasi Maybank Indonesia Danai PLN Batam Bangun PLTGU 120 MW Senilai Total Rp3,3 Triliun
Pembiayaan ini akan mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) berkapasitas 120 MW di Batam dalam rangka peningkatan kapasitas energi di wilayah tersebut.
Telkomsel