ECONOMIC ZONE - Sejumlah pelajar SMA terlibat dalam unjuk rasa di area belakang gedung DPR/MPR RI hingga berakhir ricuh.
Polisi menyebut kedatangan massa pelajar dipicu oleh ajakan yang tersebar melalui media sosial.
"Ini pelajar ya, pelajar yang karena mendapat informasi dari media sosial," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).
Ade Ary menjelaskan para pelajar sengaja hadir di lokasi aksi hanya untuk menonton jalannya demonstrasi.
Polisi menyesalkan kehadiran mereka di jam sekolah yang seharusnya digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Setelah ditanya sama rekan-rekan kami di lapangan, apa maksud dan tujuan adik-adik pelajar yang datang? Ingin menonton, menonton aksi unjuk rasa. Ini tidak perlu sebenarnya ya," jelasnya.
Ade Ary meminta para pelajar untuk memprioritaskan kegiatan belajar dan mengimbau orang tua agar melakukan pengawasan lebih ketat.
"Di sisi lain, ajakan-ajakan yang dari medsos beredar beberapa hari yang lalu itu, mohon juga kita sikapi dengan bijak, kita pilah, kita komunikasikan, jangan mudah terprovokasi, kita harus cerdas dan bijak bermedsos," imbuhnya.
Pantauan di lapangan, Kamis (28/8), massa pelajar melakukan aksi dari sisi kiri, tepatnya arah Palmerah, sementara masa aksi bergerak dari sisi kanan, arah GBK.
Hingga kini masih melakukan orasinya di depan Gerbang Pancasila.
Aksi sempat memanas namun akhirnya kembali kondusif setelah orator masa meminta pelajar untuk tertib.
Sementara itu, aksi yang didominasi pelajar berseragam SMA masih berlangsung memanas.
Mereka terlihat melempari petugas dengan batu dan botol kaca sehingga petugas menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Massa pelajar sudah dipukul mundur ke arah Palmerah dan sebagian terlihat berlarian menuju Stasiun Palmerah.
Beberapa orang berhasil diamankan petugas untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kondisi di depan gedung DPR mulai terurai, namun sisa bentrokan meninggalkan kerusakan parah.
Komentar