Endang Muchtar
Rabu, 06 Agustus 2025 - 11:25 WIB

Denny JA Dukung Pesan Presiden Untuk Komisaris BUMN

Foto/dok. Denny JA/ECONOMICZONE
Foto/dok. Denny JA/ECONOMICZONE
Dummy

ECONOMIC ZONE - “Bukan Apa yang Kau Ambil, Tapi Apa yang Kau Sumbangkan”

Menanggapi arahan Presiden Prabowo Subianto agar komisaris memajukan BUMN yang ditugaskan, tidak memburu tantiem, intelektual publik, konsultan politik, pengusaha, yang kini menjadi komisaris utama Pertamina Hulu Energi, Denny JA menyatakan dukungan penuhnya. 

Tantiem adalah bonus tahunan yang diberikan kepada direksi dan komisaris sebuah perusahaan, sebagai bentuk penghargaan atas kinerja keuangan atau pencapaian target tertentu. 

Besarannya bervariasi dan biasanya ditentukan oleh pemegang saham melalui RUPS.

Dalam pandangannya, pesan Presiden lebih dari sekadar kebijakan. Itu undangan moral dan spiritual untuk mengembalikan jabatan publik pada kodratnya: sebagai sarana pengabdian, bukan ladang insentif.

“Saya menerima pesan Presiden sebagai panggilan hati. Sebuah kesempatan untuk menjadikan jabatan bukan sekadar posisi strategis, tapi jalan kontribusi yang bermakna,” ujar Denny JA, Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi sejak Juli 2025.

Denny JA memulai refleksinya dari satu prinsip yang ia pegang sejak muda: The Power of Giving. 

Prinsip ini tak lahir dari teori, melainkan tumbuh dari pengalaman spiritual dan perjalanan hidup panjang—sejak menjadi aktivis mahasiswa.

Ia awalnya berlatar belakang ekonomi sederhana, hingga kini memiliki 22 perusahaan lintas sektor, dari hotel, restoran, konsultan politik, properti, aplikasi AI dan tambang.

Sebagai bentuk nyata dari prinsip tersebut, Denny mendirikan Denny JA Foundation. 

Melalui yayasan ini, ia mewakafkan dana abadi untuk sastra dan spiritualitas, yang sudah luas diberitakan sebelumnya.

Denny JA Foundation memberi award dan penghargaan tahunan kepada penulis dalam 4 kategori. Yayasan ini juga membiayai festival tahunan puisi esai, hingga pengajaran pandangan spiritualitas di 9 kampus.

Dengan portofolio ini, Denny menunjukkan bahwa ia menerima amanah jabatan komisaris justru karena ia sudah selesai soal ekonomi. Dan mindsetnya justru tumbuh untuk power of giving.

Sejak diangkat sebagai Komisaris Utama Pertamina Hulu Energi pada Juli 2025, ia memilih untuk bekerja bukan hanya melalui rapat. Tetapi Denny juga bergerak lewat pemikiran, tulisan, dan semangat perubahan.

Ia telah menulis lebih dari 20 esai soal energi—mulai dari strategi peningkatan lifting minyak, ketahanan energi nasional, hingga geopolitik OPEC. 

Kini tulisan-tulisan tersebut tengah disusun menjadi buku berjudul Make Pertamina Great Again: Minyak, Politik dan Bisnis di Era AI.

Ia juga telah menyampaikan beberapa pidato pengarahan, bukan demi formalitas, melainkan untuk menanamkan mindset baru. Indonesia hanya bisa bangkit jika ia juga mandiri di dunia energi.

Dalam polemik tentang tantiem komisaris, Denny JA juga mengklarifikasi pandangannya yang sempat ditafsirkan berbeda oleh publik. 

Menurutnya, dalam perspektif ilmu tata kelola korporasi global, pemberian tantiem kepada komisaris di sistem two-tier board (seperti di Indonesia) adalah praktik yang sah dan lazim.

“Di banyak negara Eropa, dewan komisaris yang aktif menjalankan fungsi pengawasan strategis diberi tantiem. 

Di dalam sistem two-tier, komisaris bukan sekadar simbol, tapi aktor nyata dalam pengambilan keputusan,” ujar Denny.

Namun ketika Presiden Prabowo memutuskan untuk menghapus tantiem sebagai bentuk transformasi moral BUMN, Denny langsung menyatakan komitmennya.

“Saya ikut memenangkan Presiden dan menyetujui banyak gagasan besarnya.

Maka ketika Presiden berbicara soal tugas komisaris BUMN, saya ikut berdiri di barisan yang sama. Ini bukan soal uang, tapi soal arah.”

Denny JA menyetujui reformasi BUMN seharusnya tidak berhenti pada struktur atau kebijakan, tetapi menyentuh jiwa dan etos kolektif lembaga negara. Spirit lembaga negara adalah pengabdian.

“Sesungguhnya, kontribusi terbaik tidak diukur dari angka yang masuk ke rekening pribadi, tapi dari nilai yang tertanam dalam sejarah negeri. 

Dan nilai itu hanya bisa lahir dari kekuatan paling sunyi, namun paling dahsyat: Power of Giving.”***

Dummy

Komentar

Dummy

Berita Lainnya

 
Nasional
25/09/2025 14:48 WIB
Fokus Tingkatkan Pengalaman Pelanggan XLSMART Integrasikan Pusat Operasi Jaringan Terpadu Customer Experience and Service Operation Center
Pasca merger, PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) terus melakukan konsolidasi dengan fokus menjaga dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Upaya ini juga diarahkan untuk memastikan efektivitas operasional jaringan tetap optimal di tengah proses integrasi
 
Nasional
24/09/2025 08:34 WIB
UMK Binaan MIND ID Berdaya Saing Tinggi, Omzet Naik hingga Tembus Pasar Global
BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, terus mempertegas perannya sebagai strategic active holding yang menciptakan nilai tambah dari sektor pertambangan, sekaligus mampu membangun kemandirian ekonomi masyarakat di daerah.
 
Nasional
24/09/2025 07:49 WIB
Melalui GoZero% Bandung, Telkom Gerakkan Karyawan Lahirkan Inovasi Pengolahan Sampah
Festival ini menjadi wadah bagi karyawan Telkom untuk menghadirkan ide-ide segar, solusi nyata, dan implementasi inovasi yang dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun masyarakat.
 
Nasional
23/09/2025 16:44 WIB
Program DigiHack Telkom Makin Diminati, 256 Tim Siap Adu Inovasi Berbasis AI
Inisiatif dari Digistar Club ini menghadirkan challenge-based competition yang mendorong talenta digital menuntaskan isu nyata melalui pendekatan teknologi yang aplikatif dan solutif.
 
Nasional
22/09/2025 15:58 WIB
IM3 Gelar Pesta Hadiah 2025, Ribuan Hadiah Spektakuler Menanti Pelanggan Setia
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand IM3 kembali mengapresiasi pelanggan setianya melalui program loyalitas tahunan “Pesta Hadiah IMPoin 2025”.
 
Nasional
20/09/2025 08:51 WIB
GIIAS Bandung 2025: Siap Digelar 1-5 Oktober, Hadirkan Merek Baru dan Inovasi Terkini
GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, akan kembali digelar di Kota Bandung pada tanggal 1 hingga 5 Oktober 2025.
 
Nasional
19/09/2025 20:31 WIB
BTN Pastikan Likuiditas Rp25 Triliun Terserap Optimal
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) memproyeksikan tambahan likuiditas Rp25 triliun yang telah resmi ditempatkan pemerintah akan dapat terserap habis pada akhir 2025
Telkomsel