Dari kiri : Compliance RM & HRGA Director of TNI Cahyo Adi, President Director of TNI Sancoyo Setiabudi, Managing Director of TMI Shiro Ipposhi dan Finance Director of TNI Shiro Kiyohara berbincang di sela sela media Gathering perayaan 50 Tahun Tokio Marin di Jakarta, Rabu (19/2). PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI), yang merupakan perusahaan joint venture antara Tokio Marine Asia Pte Ltd dan PT Asuransi Jasa Indonesia, mengumumkan pencapaian signifikan pada tahun 2024 dengan mencatatkan premi bruto sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan premi tersebut didominasi oleh tiga lini bisnis utama, yaitu Harta Benda, Pengangkutan, dan Kendaraan Bermotor. Dari sisi kesehatan keuangan, TMI berhasil mencatatkan Risk-Based Capital (RBC) sebesar 331,4%, yang jauh melebihi batas minimum yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, pendapatan premi TMI tumbuh 3,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,298 miliar pada Desember 2024. Laba bersih setelah pajak TMI tumbuh 22,1 persen yoy menjadi Rp297 miliar pada Desember 2024. Sementara itu, hasil underwriting TMI per Desember 2024 mencapai Rp629 miliar, meningkat 14,6 persen yoy dibandingkan Desember 2023.Foto/Roni.M/ECONOMICZONE
Dari kiri : Compliance RM & HRGA Director of TNI Cahyo Adi, President Director of TNI Sancoyo Setiabudi, Managing Director of TMI Shiro Ipposhi dan Finance Director of TNI Shiro Kiyohara berbincang di sela sela media Gathering perayaan 50 Tahun Tokio Marin di Jakarta, Rabu (19/2). PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI), yang merupakan perusahaan joint venture antara Tokio Marine Asia Pte Ltd dan PT Asuransi Jasa Indonesia, mengumumkan pencapaian signifikan pada tahun 2024 dengan mencatatkan premi bruto sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan premi tersebut didominasi oleh tiga lini bisnis utama, yaitu Harta Benda, Pengangkutan, dan Kendaraan Bermotor. Dari sisi kesehatan keuangan, TMI berhasil mencatatkan Risk-Based Capital (RBC) sebesar 331,4%, yang jauh melebihi batas minimum yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, pendapatan premi TMI tumbuh 3,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,298 miliar pada Desember 2024. Laba bersih setelah pajak TMI tumbuh 22,1 persen yoy menjadi Rp297 miliar pada Desember 2024. Sementara itu, hasil underwriting TMI per Desember 2024 mencapai Rp629 miliar, meningkat 14,6 persen yoy dibandingkan Desember 2023.Foto/Roni.M/ECONOMICZONE
Dari kiri : Compliance RM & HRGA Director of TNI Cahyo Adi, President Director of TNI Sancoyo Setiabudi, Managing Director of TMI Shiro Ipposhi dan Finance Director of TNI Shiro Kiyohara berbincang di sela sela media Gathering perayaan 50 Tahun Tokio Marin di Jakarta, Rabu (19/2). PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI), yang merupakan perusahaan joint venture antara Tokio Marine Asia Pte Ltd dan PT Asuransi Jasa Indonesia, mengumumkan pencapaian signifikan pada tahun 2024 dengan mencatatkan premi bruto sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan premi tersebut didominasi oleh tiga lini bisnis utama, yaitu Harta Benda, Pengangkutan, dan Kendaraan Bermotor. Dari sisi kesehatan keuangan, TMI berhasil mencatatkan Risk-Based Capital (RBC) sebesar 331,4%, yang jauh melebihi batas minimum yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, pendapatan premi TMI tumbuh 3,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,298 miliar pada Desember 2024. Laba bersih setelah pajak TMI tumbuh 22,1 persen yoy menjadi Rp297 miliar pada Desember 2024. Sementara itu, hasil underwriting TMI per Desember 2024 mencapai Rp629 miliar, meningkat 14,6 persen yoy dibandingkan Desember 2023.Foto/Roni.M/ECONOMICZONE
ECONOMIC ZONE - Dari kiri : Compliance RM & HRGA Director of TNI Cahyo Adi, President Director of TNI Sancoyo Setiabudi, Managing Director of TMI Shiro Ipposhi dan Finance Director of TNI Shiro Kiyohara berbincang di sela sela media Gathering perayaan 50 Tahun Tokio Marin di Jakarta, Rabu (19/2). PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI), yang merupakan perusahaan joint venture antara Tokio Marine Asia Pte Ltd dan PT Asuransi Jasa Indonesia, mengumumkan pencapaian signifikan pada tahun 2024 dengan mencatatkan premi bruto sebesar Rp 2,3 triliun. Pendapatan premi tersebut didominasi oleh tiga lini bisnis utama, yaitu Harta Benda, Pengangkutan, dan Kendaraan Bermotor. Dari sisi kesehatan keuangan, TMI berhasil mencatatkan Risk-Based Capital (RBC) sebesar 331,4%, yang jauh melebihi batas minimum yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, pendapatan premi TMI tumbuh 3,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp2,298 miliar pada Desember 2024. Laba bersih setelah pajak TMI tumbuh 22,1 persen yoy menjadi Rp297 miliar pada Desember 2024. Sementara itu, hasil underwriting TMI per Desember 2024 mencapai Rp629 miliar, meningkat 14,6 persen yoy dibandingkan Desember 2023.Foto/Roni.M/ECONOMICZONE
Komentar