Chief Executive Officer (CEO) J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie dan Head of Research & Strategy J.P. Morgan Indonesia Henry Wibowo berbincang usai media briefing proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Pasar Saham Indonesia di J.P Morgan Office, SCBD Jakarta, Kamis (05/09/2024) ECONOMICZONE/Fery Pradolo
Chief Executive Officer (CEO) J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie (kanan) dan Head of Research & Strategy J.P. Morgan Indonesia Henry Wibowo saat media briefing proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Pasar Saham Indonesia di J.P Morgan Office, SCBD Jakarta, Kamis (05/09/2024) ECONOMICZONE/Fery Pradolo
Head of Research & Strategy J.P. Morgan Indonesia Henry Wibowo (kiri) dan Chief Executive Officer (CEO) J.P. Morgan Indonesia, Gioshia Ralie saat media briefing proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Pasar Saham Indonesia di J.P Morgan Office, SCBD Jakarta, Kamis (05/09/2024) ECONOMICZONE/Fery Pradolo
ECONOMIC ZONE - J.P. Morgan memiliki pandangan positif terhadap APBN 2025 dari sudut pandang makro top-down dan disiplin fiskal tetap terjaga. Serta adanya sinkronisasi yang baik antara pemerintahan Presiden Jokowi dengan pemerintah berikutnya.
Sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti bank, properti, dan otomotif akan mendapatkan keuntungan dari potensi pelonggaran moneter. Meskipun sebagian besar bank di Indonesia tidak akan mengalami ekspansi Net Interest Margin (NIM) selama siklus penurunan suku bunga. J.P. Morgan meyakini bahwa bank-bank tersebut dapat memperoleh manfaat dari peningkatan likuiditas dan arus modal. Aset-aset berdurasi panjang seperti perusahaan berbasis internet dan bank digital dapat menjadi penerima manfaat dari tren suku bunga yang lebih rendah.
Komentar