ECONOMIC ZONE - JAKARTA– Pemda Jakarta berkolaborasi dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bakal menggelar ajang marathon berkelas dunia yakni BTN Jakarta International Marathon (JAKIM) 2024 pada Minggu, 23 Juni 2024. Ajang ini dinilai akan membuat penduduk Jakarta semakin sehat dengan menggemari olahraga lari dan sekaligus mengukuhkan identitas kota Jakarta sebagai kota metropolitan yang mendorong “sports tourism” atau pariwisata berbasis olahraga.
Tidak banyak kota di Indonesia yang mampu mencapai status tersebut, apalagi dengan pengakuan dari masyarakat internasional. Berdasarkan definisi UN Tourism, badan PBB yang menaungi kepariwisataan dunia, sports tourism merupakan jenis aktivitas pariwisata yang memberikan pengalaman berolahraga ataupun menyaksikan kompetisi olahraga kepada turis yang datang ke suatu tempat.
Lembaga dunia tersebut mencatat, sports tourism menyumbang sekitar 10% terhadap belanja pariwisata secara global, dengan pertumbuhannya diperkirakan mencapai 17,5% pada rentang 2023 hingga 2030 seiring dengan pergerakan turis di dalam maupun antar benua. Secara luas, sports tourism dapat berdampak positif terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup di sekitar, dan memicu pembangunan serta meninggalkan warisan yang tidak lekang oleh waktu.
Pemprov Jakarta telah mempromosikan Jakarta sebagai kota yang mendorong sports tourism sejak beberapa tahun lalu, termasuk dengan kampanye Jakarta Sports Week, untuk menarik lebih banyak turis dari mancanegara maupun domestik. Kali ini, dengan mengadakan BTN JAKIM 2024, Jakarta ingin menjadi kota yang tetap dikenal dunia, meskipun nantinya akan melepas statusnya sebagai ibukota negara setelah diambil alih oleh Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Salah satu kegiatan agar kota Jakarta itu tetap bisa dikenal dunia, maka kita harus melakukan kegiatan bertaraf internasional, salah satunya JAKIM,” kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta belum lama ini.
BTN JAKIM 2024 merupakan salah satu ajang lari marathon berkelas dunia dan diakui oleh badan atletik dunia, yakni World Athletics. Ajang ini diadakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-497 kota Jakarta, dengan sponsor utama yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Sebanyak 15.000 pelari baik dari dalam maupun luar negeri diharapkan berpartisipasi dalam BTN JAKIM 2024, yang akan melombakan tiga kategori, yakni Marathon (42,195K), Half Marathon (21,0975K), dan 10K. Sedangkan hadiah total yang disiapkan dalam ajang ini sekitar Rp3 miliar, termasuk grand prize sebuah rumah untuk peserta yang berhasil memecahkan rekor marathon, khusus bagi Warga Negara Indonesia (WNI).
Heru mengatakan, dengan mendorong Jakarta sebagai kota sports tourism, pertumbuhan perekonomian tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan juga Indonesia. Hal ini sejalan dengan harapan pemerintah pusat bahwa Jakarta akan menjadi kota istimewa sebagai pusat pertumbuhan bisnis dan ekonomi yang dikenal secara internasional, selepas menanggalkan statusnya sebagai ibukota negara.
Keseriusan Pemprov Jakarta juga terlihat dari upaya riset yang dilakukan sebelum melaksanakan BTN JAKIM 2024. Heru mengatakan, untuk menyukseskan perhelatan BTN JAKIM 2024, pihaknya mengadakan studi banding ke beberapa negara yang telah sukses menggelar kegiatan marathon bertaraf internasional seperti Tokyo Marathon. Seperti halnya ajang lari internasional di banyak negara, Pemprov Jakarta memutuskan untuk mensterilkan rute-rute jalan yang dilalui oleh peserta BTN JAKIM 2024 dari kendaraan bermotor.
“Kami berharap pelaksanaan BTN JAKIM 2024 bisa sekelas dengan kegiatan marathon yang telah dilaksanakan oleh kota-kota besar lainnya di mancanegara seperti Tokyo Marathon,” ujar Heru.
Komentar