ECONOMIC ZONE - Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2019, PT Len Industri (Persero) membukukan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun dan NPM (Net Profit Margin) mencapai Rp42,6 milyar. Lini bisnis Sistem Transportasi masih menjadi yang paling dominan menyumbangkan 37,7 persen dari total pendapatan perusahaan. Diikuti oleh Lini Bisnis Elektronika Pertahanan sebesar 24,5 persen, Renewable Energy sebesar 12,0 persen, ICT sebesar 11,3 persen, serta Sistem Navigasi sebesar 10,9 persen.
“Untuk pertama kalinya, Lini Bisnis Pertahanan berhasil membukukan pendapatan Rp 1 triliun dan diprediksi akan kembali berkinerja lebih baik pada tahun 2020. Tahun ini tercatat, Len sudah menandatangani proyek strategis pekerjaan modernisasi MRLF MLM (Multi Role Light Frigate – Mid Life Modernization) KRI Usman Harun, joint produk drone MALE (Black Eagle), dan pengadaan Radar Pertahanan 3D Medium Range untuk TNI AU,” kata Direktur Utama PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (1/7).
Kontribusi pendapatan konsolidasian tahun 2019 berasal dari proyek multiyears tahun sebelumnya serta proyek baru, seperti Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Sistem Pertahanan Udara Starstreak, Tactical Data Link, PLTS BTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), Stasiun Seismic BMKG, serta Managed Service Partner BRIBox.
Diharapkan, usaha PT Len Industri dalam mengembangkan pasar ke regional atau global beberapa tahun terakhir segera membuahkan hasil positif untuk mengimbangi fluktuasi pasar domestik yang rentan terhadap situasi politik nasional.
Komentar