ECONOMIC ZONE - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PP Tbk (PTPP) menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan dengan penghapusan status Persero menjadi Non Persero.
Direktur Utama PTPP, Lukman Hidayat kepada pers di Jakarta, Selasa (30/1) mengatakan penghapusan ini menjadi bagian dari pembentukan holding BUMN yang berada di bawah kendali Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas).
"Kami akan bergabung dan bersinergi dengan sejumlah BUMN lainnya dalam Holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Amarta Karya, PT Bina Karya dan PT Indah Karya," katanya.
Dijelaskan, sebanyak 51 persen saham seri B milik pemerintah dialihkan sebagai penyertaan modal negara ke dalam modal saham Perum Perumnas, sedangkan saham seri A tetap dimiliki oleh pemerintah.
“Holding BUMN Sektor Perumahan dan Pengembangan Kawasan akan memperkuat posisi PTPPdalam rangka penciptaan nilai tambah dan optimalisasi pengembangan bisnis yang akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat, pemerintah, maupun BUMN anggota holding,” terangnya.
Menurut Lukman, terbentuknya holding maka akan meningkatkan kapasitas pendanaan, peningkatan belanja modal, peningkatan pendapatan, peningkatan efisiensi biaya, peningkatan laba serta ekuitas.
"Bersinerginya BUMN-BUMN sektor perumahan akan meningkatkan kemampuan bisnis antar lini usaha, sehingga lebih efisien dan tercipta kondisi keuangan yang sehat, sekaligus memperbesar peluang ketersediaan landbank bagi program pembangunan perumahan nasional untuk mengatasi backlog perumahan, holding sektor Perumahan dan Pengembangan Kawasan ditargetkan dapat menjadi Champion City Developer," urainya.
Lukman menambahkan holding ini memberikan banyak manfaat untuk masyarakat antara lain dalam pemenuhan kebutuhan hunian nasional dengan pola pembiayaan yang beragam untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"Pada dasarnya tujuan utama dari pembentukan holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan ini adalah mensinergikan sejumlah keunggulan sehingga terbentuk BUMN yang besar, kuat dan efisien yang mempunyai daya saing kuat dalam berhadapan dengan dominasi swasta nasional dan swasta asing," pungkasnya.
Komentar